Sukses

Badan HAM Dunia: Myanmar Harus Lindungi Rohingya

Wakil Direktur HRW untuk Asia, Phil Robertson mengatakan bahwa HRW mendesak pemerintah Myanmar untuk melindungi warga Rohingya.

Liputan6.com, Yangon: Bentrokan sektarian antara Muslim Rohingya dan Buddha kembali terjadi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Korban konflik berdarah antara Suku Rohingya dan Suku Rakhine telah mencapai 100 orang. Juru bicara Suku Rakhine Myaing Win mengatakan, Jumat kemarin, 112 orang telah tewas dalam bentrokan terbaru. Selain itu, 72 orang dilaporkan terluka, termasuk 10 anak-anak.
 
Menindaklanjuti hal itu, Human Rights Watch (HRW) tengah berupaya bertindak untuk keamanan ratusan umat Muslim di Myanmar. Wakil Direktur HRW untuk Asia, Phil Robertson mengatakan bahwa HRW mendesak pemerintah Myanmar untuk melindungi warga Rohingya. "Pemerintah Myanmar harus menjaga keamanan Rohingya di Arakan, Rakhine yang tengah mengalami serangan yang kejam," kata Robertson, seperti dilansir Reuters, Sabtu (27/10). 
 
Berdasarkan gambar yang dirilis dengan menggunakan satelit, HRW yang bermarkas di New York itu menyatakan lebih dari 811 bangunan dan beberapa rumah perahu hancur. Akibatnya, banyak penduduk Rohingya yang mengungsi ke sebelah utara Negara Bagian Sittwe. 
 
Kasus kekerasan Rohingya ini merupakan kali kedua pada tahun ini. Sebelumnya pada Juni lalu, serangkaian bentrokan antara warga Buddha dan Rohingya di Rakhine juga terjadi. 
 
Meskipun, sekitar 800 ribu warga Rohingya tinggal di Myanmar dan telah lama menetap di negeri itu, pemerintah dan publik Myanmar terus menganggap Rohingya sebagai imigran gelap dari Bangladesh. Di pihak lain, Bangladesh pun tidak mengakui Rohingya sebagai penduduk mereka.(ADO) 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.