Sukses

Soal Suriah, Obama dan Romney Beda Pendapat

Pertanyaan pertama yang diajukan moderator, jurnalis senior CBS News Bob Schieffer, kepada Barack Obama dan Mitt Romney terkait kebijakan luar negeri AS terhadap Timur Tengah.

Liputan6.com, Washington DC: Debat pemilihan presiden Amerika Serikat putaran ketiga atau terakhir tengah digelar di Boca Raton, Florida, Senin (22/10) waktu setempat atau Selasa pagi WIB.

Pertanyaan pertama yang diajukan moderator, jurnalis senior CBS News Bob Schieffer, kepada calon presiden petahana Barack Obama dan Mitt Romney terkait kebijakan luar negeri terhadap Timur Tengah, terutama kasus penyerangan kantor konsulat AS di Benghazi (Libia) dan perang saudara di Suriah.

Romney mulai menjawab dengan menyatakan perlu adanya tindakan terhadap peningkatan kekuatan al-Qaeda di Mali. "Seluruh wilayah Molly (Mali) hampir dikuasai Al-Qaeda. Strategiku akan terus konsisten dengan membantu ekonomi rakyat Mali agar tidak terjerat kelompok al-Qaeda," kata Romney.

Sementara, Obama berpendapat, pemerintah AS mesti lebih kuat dan tegas dalam menjaga warga negara dan duta besar di Timur Tengah.

Soal Suriah, Obama dan Romney mempunyai pandangan berbeda. Menurut Presiden AS ke-44 itu, konflik Suriah akan lebih baik jika diselesaikan rakyat Suriah sendiri. "Suriah akan menemukan solusinya sendiri untuk masa depannya. Kita tidak akan mengirim bantuan senjata ke oposisi Suriah," kata Obama.

"Oh, tidak," kata  Romney, "Kita harus memastikan jika mereka tidak berada di jalur yang salah". Bagi Romney, AS akan menjadi negara luar yang memimpin intervensi terhadap Suriah dan membantu pihak oposisi. (Guardian/YUS)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini