Sukses

Bom Diduga untuk Pecah Konsentrasi Polisi

Terkait pelaku peledakan bom di pos polisi di Poso, Senin (22/10) pagi, Kapolres Poso AKPB Eko Santoso menduga sang pelaku merupakan rekan dari kelompok radikal yang kini tengah diburu tim gabungan TNI-Polri di Tamanjeka, Poso, Sulawesi Tengah.

Liputan6.com, Jakarta: Terkait pelaku peledakan bom di pos polisi di Poso, Senin (22/10) pagi, Kapolres Poso AKPB Eko Santoso menduga sang pelaku merupakan rekan dari kelompok radikal yang kini tengah diburu tim gabungan TNI-Polri di Tamanjeka, Poso, Sulawesi Tengah.

"Memang kelompok radikal di Tamanjeka yang ada di atas itu kan tertekan. Mungkin ini jaring-jaring mereka yang tidak bisa naik karena teman-teman mereka di atas tertekan. Mereka berupaya memecah konsentrasi polisi agar aparat di atas juga lengah," ujar Eko saat dihubungi Liputan 6 SCTV melalui sambungan telepon, Senin (22/10).
 
Eko menegaskan, peristiwa ledakan bom tersebut tak akan memecah konsentrasi polri untuk mengejar pelaku teror. Selain itu, ia juga menampik bila pihaknya kecolongan. "Tidak. Kami kecolongan kalau masyarakat terprovokasi. Ini tidak terjadi provokasi. Kita berupaya keras menangkal itu," katanya. 
 
Terkait kondisi korban ledakan bom, Eko mengaku mereka telah membaik. Ia menyatakan, "Satpam sudah membaik dan bisa pulang. Luka polisinya sedang ditutup." 
 
Seperti diberitakan, dua buah bom meledak secara berurutan, Senin (22/10) sekitar pukul 06.30 WITA. Akibat peristiwa ini sebuah Pos Polantas di Jalan Trans Sulawesi, Poso, Sulawesi Tengah, rusak. Anggota polisi dan satpam terluka dalam kejadian ini. (YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini