Sukses

Sejumlah Tokoh Partai Islam Tidak Populer

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby memprediksi partai politik berasaskan Islam hanya menjadi pelengkap dalam Pemilihan Umum 2014 mendatang. Pasalnya, sejumlah tokoh partai Islam tidak populer.

Liputan6.com, Jakarta: Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memprediksi partai politik berasaskan Islam hanya menjadi pelengkap dalam Pemilihan Umum 2014 mendatang. Pasalnya, selain dukungan dari publik terus merosot, sejumlah tokoh partai Islam juga tidak memiliki pamor maupun popularitas.

"Pemilu 2014 adalah pertarungan antara partai dan capres nasionalis. Partai Islam hanya akan menjadi komplementer atau pelengkap," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby di Jakarta, Ahad (14/10).

Adjie mengatakan, popularitas tokoh partai Islam amat berpengaruh terhadap dukungan publik. Namun, hasil survei LSI awal Oktober menunjukkan dukungan terhadap tokoh partai Islam masih di bawah lima persen. Sebut saja Hatta Rajasa yang meraih 3,2 persen, Muhaimin Iskandar (0,3 persen), Suryadharma Ali (2,1 persen), dan Lutfi Hasan Ishaaq (0,8 persen). Bandingkan dengan dukungan yang diperoleh tokoh-tokoh dari partai nasionalis, seperti Megawati Soekarnoputri yang meraih 20,2 persen, Prabowo Subiyanto (19,3 persen), dan Aburizal Bakrie (18,1 persen).

Sedangkan untuk partai politik, secara umum partai Nasionalis, seperti Partai Golkar, PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan Partai Nasdem mendapat dukungan di atas lima persen hingga 21 persen. Untuk partai Islam, seperti Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, dan Partai Kebangkitan Bangsa hanya meraih dukungan di bawah lima persen.

"Pilpres 2014 akan menjadi the clash of the titans antara Megawati dengan Aburizal Bakrie di mana keduanya didukung oleh partai besar yang memenuhi syarat pencalonan. Sementara Partai Demokrat dan calon presidennya akan tetap menjadi kuda hitam," kata Adjie. (ADI/FRD) 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini