Sukses

Jokowi-Ahok Janji Atasi Banjir dan Macet di Jakarta

Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama (Jokowi-Ahok) dalam kampanyenya berjanji akan mengatasi masalah banjir dan macet di Jakarta. Pasangan ini besok, Senin (15/10), akan dilantik secara resmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.

Liputan6.com, Jakarta: Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama (Jokowi-Ahok) dalam kampanyenya berjanji akan mengatasi masalah banjir dan macet di Jakarta. Pasangan ini besok, Senin (15/10), akan dilantik secara resmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.

Jokowi-Ahok akan menggantikan pasangan Fauzi Bowo (Foke) dan Prijanto. Warga Jakarta menunggu realisasi janji-janji dari Jokowi-Ahok saat kampanye dulu. Sejumlah pekerjaan rumah sudah menunggu untuk segera dikerjakan pasangan ini. 

Masalah banjir sepertinya akan jadi tantangan pertama Jokowi-Ahok, mengingat Oktober ini Jakarta sudah memasuki musim penghujan. Warga Jakarta tentu masih ingat banjir besar pada 2007 silam. Berbagai upaya dilakukan, tapi sampai saat ini banjir masih terus terjadi setiap tahun. Luapan Sungai Ciliwung menjadi salah satu penyebab banjir.

Saat ini ada 13 kali utama di Jakarta yang butuh pelebaran dan pengerukan, antara lain Kali Ciliwung, Kali Grogol, Kali Angke, dan Kali Sunter. Kebiasaan warga Jakarta membuang sampah ke sungai atau saluran air juga menjadi salah satu penyebab banjir di Jakarta.

Selain banjir, kemacetan juga menjadi persoalan utama di Jakarta. Jumlah kendaraan di Jakarta terus meningkat, tapi tidak diimbangi dengan penambahan ruas jalan raya. Jumlah kendaraan meningkat delapan persen per tahun, sedangkan penambahan ruas jalan hanya 0,01 persen per tahun. Setiap hari terdaftar 1.284 kendaraan baru, terdiri dari 216 mobil dan 1.068 motor.

Buruknya sistem transportasi massal menjadi alasan sebagian orang memilih dan memakai kendaraan pribadi. Sebanyak 7,25 juta atau 98,8 persen pengguna kendaraan pribadi dan 89 ribu atau 1,2 persen pengguna angkutan umum, termasuk KRL dan busway.

Mengatasi persoalan itu, Jokowi-Ahok berjanji akan menambah 2.000 armada bus Transjakarta dalam dua tahun. Selain jumlah armada, jalur busway selama ini banyak diserobot pengguna kendaraan lain. Untuk mengatasi macet di Jakarta, Jokowi-Ahok berjanji akan merealisasikan program MRT.

Selain dua persoalan utama tersebut, setumpuk persoalan lain di sejumlah bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan pelayanan masyakarat juga menunggu sentuhan Jokowi-Ahok untuk segera dituntaskan. Warga Jakarta menunggu realisasi janji-janji yang dikumandangkan saat kampanye dulu. (FRD)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini