Sukses

Siswi SMP Korban Perkosaan Dikeluarkan dari Sekolah

Didampingi staf Komnas Anak dan Dinas Pendidikan, korban pemerkosaan mendatangi SMP Budi Utomo, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, untuk meminta keterangan akibat dikeluarkan dari sekolah karena dianggap telah menjelekkan nama sekolah.

Liputan6.com, Depok: Dinas Pendidikan Depok, bersama orangtua korban penculikan dan pemerkosaan, SA, dan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) mendatangi SMP Budi Utomo, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Selasa (9/10).

Bocah 14 tahun itu menjadi korban penculikan dan pemerkosaan oleh teman Facebooknya pada akhir September lalu. Pertemuan yang dilakukan di ruang kepala sekolah itu berlangsung tertutup. Tidak satu pun awak media yang boleh meliput oleh pihak sekolah.

Dinas Pendidikan Depok meminta keterangan pihak sekolah yang telah mengeluarkan SA karena dianggap menjelekkan nama sekolah. Sejumlah anggota DPRD Depok, Komisi Pendidikan, juga menyesalkan tindakan sekolah yang tidak melindungi korban ataupun menghilangkan trauma korban. "Ayo, seharusnya kita lindungi dan rangkul anak ini. Bukan justru dikeluarkan. Ini bukan jalan terbaik," kata anggota Komisi Pendidikan DPRD Depok Lilis Latifah. 

Perlakuan buruk juga diterima Febe Santa Patricia, siswi SMP Yapemri, Depok, Jawa Barat. Febe harus menderita luka memar akibat dianiaya gurunya hanya karena tidak mengenakan ikat pinggang. Korban bersama orangtuanya telah melaporkan penganiayaan ini ke Polsek Sukmajaya, Depok, Senin (8/10). Pihak SMP Yapemri sendiri menyatakan telah menegur guru bersangkutan namun tidak memberikan sanksi. (YUS)
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini