Sukses

Penertiban Kaki Lima di Madinah Lebih Longgar

Agar tidak mengganggu aktivitas jamaah haji, polisi Kerajaan Saudi Arabia dan Polisi Pamong Praja Kota Madinah, menggelar operasi pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di depan pintu gerbang Masjid Nabawi.

Liputan6.com, Madinah: Agar tidak mengganggu aktivitas jamaah haji, polisi Kerajaan Saudi Arabia dan Polisi Pamong Praja Kota Madinah, menggelar operasi pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di depan pintu gerbang Masjid Nabawi.

Aparat melakukannya dengan ramah dan meminta para pedagang berjualan di tempat yang telah ditentukan. Seperti, di lapangan dekat tempat parkir mobil dan sekitarnya. Langkah ini dilakukan karena PKL kerap memacetkan lalu lintas jamaah yang keluar dari Masjid Nabaiwi. Namun, di saat longgar, petugas keamanan sering membiarkan pedagang menggelar lapaknya.

Menurut M Ali, mukimin yang pernah menjadi petugas haji Indonesia, tahun-tahun sebelumnya, penertiban PKL berlangsung lebih tegas. "Kini agak longgar, sehingga kita kita saksikan lagi pedagang dikejar-kejar. Mereka juga memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencari rezeki dari para jamaah," ucapnya, di Madinah.

Dia menyebutkan, musim haji lalu, pedagang kaki lima di pintu masuk Masjid Nabawi, sering berdagang dengan cara main kucing-kucingan dengan petugas. "Tapi sekarang penertiban lebih ramah," ujarnya.

Sejak puncak kedatangan jamaah, pada Jumat pekan lalu. Salah satu masjid terbesar dan termegah di dunia ini, kini tak pernah sepi, baik di lantai bawah, pelataran apalagi di dalam masjid.

Arus keluar-masuk manusia terjadi di pintu gerbang Masjid Nabi, khususnya usai salat wajib, menjadi peluang bisnis bagi para pedagang,khususnya pedagang kaki lima.(Kemenag/ARI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.