Dangdutan Meriahkan Demo Buruh di Gedung Sate

Liputan6.com, Bandung: Ribuan buruh dari berbagai organisasi seperti KSPSI, FSRMI Jawa Barat dan SPSI menggelar unjuk rasa di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/10). Dalam demo buruh ini, mereka menolak penerapan outsoucing atau sistem kerja alih daya dan menuntut upah layak [baca: Ribuan Buruh Bandung Padati Gedung Sate].

Sesampainya di Kantor Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, para buruh langsung menggelar orasi di atas sebuah truk. Tak hanya itu, para buruh juga berjoget ria di atas truk tersebut sambil diiringi lagu dangdut dan Sunda.

Akibat demo buruh tersebut, Jalan Diponegoro dan sekitarnya ditutup untuk sementara waktu oleh polisi.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jawa Barat Roy Jinto Ferianto menuturkan nasib buruh semakin terpuruk karena sistem kerja kontrak yang semakin meraja rela.

"Upah buruh atau pekerja di Indonesia sangat murah jika dibandingkan dengan negara tetangga. Di mana upah masih dihitung berdasarkan kebutuhan hidup lajang," ucap Roy.

Karena itu, dalam aksi tersebut KSPSI menyampaikan beberapa tuntutan seperti meminta kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk menghentikan sistem kerja kontrak.

"Kami juga meminta kepada Pak Gubernur untuk membuat surat rekomendasi kepada pemerintah pusat melalui Menakertrans untuk mencabut Permenakertrans No.13 Tahun 2012 dari 60 item menjadi 22 item," kata Roy.

Adapun hingga menjelang siang hari, massa buruh dari wilayah Bandung Raya dan Kota Cimahi terus berdatangan ke Gedung Sate untuk berunjuk rasa.(ANS/Ant)