Sukses

Garda Revolusi: Tak Gentar dengan Ancaman Israel

Kepala Garda Revolusi Iran Jendral Mohammad Ali, mengatakan ancaman aksi militer Israel terhadap Iran terkait program nuklirnya hanya memperkuat sikap Iran, Jumat.

Liputan6.com, Teheran: Kepala Garda Revolusi Iran Jendral Mohammad Ali, mengatakan ancaman aksi militer Israel terhadap Iran terkait program nuklirnya hanya memperkuat sikap Iran, Jumat.

"Musuh ingin menghentikan jalan kita. Namun ancaman ini hanya akan memperkuat tekad kita untuk terus melangkah ke arah yang sama," kata Jafari dalam pernyataan kepada ribuan anggota milisi Basij.

Seperti disiarkan situs berita Sepahnews milik Garda Revolusi Iran, menyebutkan, ketika Zionis mengeluarkan ancaman militer, mereka ditenangkan oleh AS. Pernyataan Jafari itu disampaikan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Sidang Majelis Umum PBB, Kamis, sebuah garis merah mengenai program senjata nuklir Iran perlu ditetapkan. Menurut Netanyahu, negaranya sedang mempertimbangkan serangan-serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran.

"Jika serangan militer dilancarkan terhadap instalasi nuklir kita, maka kita berjanji musuh tidak akan lolos dalam keadaan hidup," kata Kepala Satuan Rudal Balistik dan Udara Iran, Jendral Farzad Esmaili, Jumat, seperti dikutip oleh kantor berita ISNA.

Akhir pekan lalu, Jafari mengatakan, perang antara Iran dan Israel pada akhirnya akan terjadi, namun tidak pasti di mana dan kapan dan negaranya telah siap. Baru pertama kali ini seorang pejabat tinggi Iran mengakui kemungkinan meletusnya perang antara kedua negara yang bermusuhan itu.

Jafari, yang dikutip kantor-kantor berita ISNA dan Fars, juga mengatakan, konflik semacam itu akan mengarah pada kemusnahan Israel. "Jika mereka memulai (agresi), maka itu berarti kehancuran mereka dan akan menjadi akhir sejarah," katanya, Sabtu(22/9). Seorang Komandan Senior Garda Revolusi mengatakan, kepada televisi berbahasa Arab Al-Alam, Iran bisa melancarkan serangan terlebih dulu jika Israel bersiap-siap menyerang negara tersebut.

Jika Israel dan Iran terlibat dalam konflik militer, "tidak ada yang bisa diramalkan dan itu akan berubah menjadi Perang Dunia III. Israel tidak akan bisa membayangkan tanggapan kami dan negara itu akan mengalami kerusakan besar. Itu akan menjadi pendahuluan atas kemusnahannya," kata Brigjen Amir Ali Hajizadeh, yang bertanggungjawab atas sistem rudal Garda Revolusi, Minggu (23/9).

Ketegangan meningkat secara berarti dalam beberapa pekan ini, di mana Israel mengancam akan melancarkan serangan udara ke fasilitas nuklir Iran. Israel yakin program nuklir Iran bertujuan membuat senjata atom yang akan mengancam keberadaan negara Yahudi itu dan statusnya sebagai satu-satunya kekuatan nuklir di Timur Tengah meski tidak diumumkan.

Iran bersikeras bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil damai, namun negara itu terlibat dalam perselisihan dengan Badan Pengawas Nuklir PBB dan Dewan Keamanan PBB menyangkut masalah tersebut. (Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini