Sukses

Buruh Gelar Demo Tuntut Penghapusan <em>Outsourcing</em>

Ribuan buruh, Kamis (27/9) menggelar aksi unjukrasa di kantor Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Mereka menuntut pemerintah menghapus sistem outsourcing.

Liputan6.com, Jakarta: Ribuan buruh, Kamis (27/9) menggelar aksi unjukrasa di kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Mereka menuntut pemerintah menghapus sistem outsourcing. "Ini merupakan aksi Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) dan gerakan Hapus Out Sourcing Tolak Upah Murah (HOSTUM) agar Pemerintah menjalankan Jamkes untuk seluruh rakyat tanpa terkecuali pada 2014 bukan 2019, iuran jamkes untuk buruh tetap dibayar pengusaha seperti sekarang ini, hapus outsourcing yang tidak sesuai UU dan tolak upah murah," ujar Said Iqbal, Presiden Konfedarasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) kepada Liputan6.com, Kamis (27/9).

Pria yang juga menjabat Sekjen Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) ini menjelaskan, aksi ini dilakukan mulai pukul 10.00 WIB di Kementerian Kesehatan dilanjutkan longmarch pada pukul 12.00 WIB ke Kemenakertrans. "Aksi ini sebagai pemanasan mogok nasional pada 3 Oktober nanti. Ini hasil keputusan Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI)."

Aksi mogok kerja akan dilakukan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Serang, Cilegon, Karawang, Purwakarta, Sukabumi, Cimahi, Bandung, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Gresik, Batam, Karimun, Medan, Deli, Makasar, dan Bitung. Sedangkan di luar daerah tersebut, lanjut Said, dilakukan unjuk rasa ke DPRD setempat yaitu di Aceh, Riau, Bengkulu, Jambi, Lampung, Kaltim, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Papua. "Sebagai contoh mogok nasional di Bekasi akan dilakukan di 7 kawasan industri ejip, MM 2100, Jababeka dan lain-lain, dengan massa 500 ribu orang dan di Karawang 5 kawasan industri KIIC, Indo Taisei dan lain-lain, dengan massa 150 ribu orang," ujarnya. (ARI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.