Sukses

UNHCR: 150 Ribu Pengungsi Banjiri Empat Negara

Badan Pengungsi PBB, UNHCR menyebutkan saat ini tercatat 150.000 pengungsi berada di empat negara tetangga Suriah. Para pengungsi membanjiri Turki, Yordania, Libanon, dan Irak.

Liputan6.com, New York: Badan Pengungsi PBB, UNHCR menyebutkan saat ini tercatat 150.000 pengungsi berada di empat negara tetangga Suriah. 

"Jelas pada pekan lalu terjadi peningkatan pesat jumlah pengungsi yang tiba di Turki dan sebagian besar dari mereka berasal dari Aleppo dan kampung-kampung di sekitarnya," tutur juru bicara UNHCR, Adrian Edwards, Jumat (10/8).

UNHCR memperkirakan lebih dari 50.227 pengungsi terdaftar di Turki, di Yordania 45.869 orang, sementara di Libanon dan Irak 13.730 pengungsi.

"Di beberapa negara kita ketahui terdapat jumlah pengungsi yang besar yang belum terdaftar," tambah Edwards.

Kantor berita Reuters menyebutkan para penduduk Aleppo mengalir meninggalkan kota tersebut dengan harta bendanya, sepertinya memanfaatkan perang yang sedang mereda.

Sementara itu di Aleppo, kelompok pemberontak bertekad untuk melancarkan serangan balik setelah terdesak dan diusir dari kawasan Salah al-Din, Selasa (7/8). Tentara Pembebasan Suriah, FSA, mundur dari kawasan itu setelah diserang oleh tank dan pesawat tempur pemerintah.

Kepada AFP, salah seorang komandan FSA mengatakan sengaja membiarkan kawasan Salah al-Din terlepas dari penguasaan mereka. Selain itu, di sebuah pabrik roti di distrik Tariq al-Bab terkena meriam dan menewaskan 12 orang serta 20 korban lainnya mengalami cedera.

Lembaga Pengamat Hak Asasi Suriah yang berkantor di London mengatakan pasukan pemerintah juga membom kawasan Sakhur dan Hananu di Aleppo timur. Kantor berita pemerintah, Sana, menyebutkan pasukan pemerintah sudah memukul mundur para pemberontak di bandara internasional Aleppo.

Presiden Suriah, Bashar al-Assad hingga kini tetap menolak tekanan internasional untuk mengundurkan diri walau perlawanan atas pemerintahannya sudah berlangsung selama setahun lebih yang membuat negara itu berada di ambang perang saudara. (BBC/Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.