Sukses

Mesir Buka Perbatasan Jalur Gaza

Pemerintah Mesir telah membuka kembali perbatasan dengan Jalur Gaza yang ditutup pasca-insiden tewasnya 16 tentara Mesir oleh kelompok militan di Semenanjung Sinai.

Liputan6.com, Kairo: Pemerintah Mesir telah membuka kembali perbatasan dengan Jalur Gaza yang ditutup pasca-insiden tewasnya 16 tentara Mesir oleh kelompok militan di Semenanjung Sinai [baca: Rakyat Gaza Minta Perbatasan Dibuka Kembali]. Hanya warga Palestina yang ingin kembali ke Gaza saja yang diperbolehkan melintasi perbatasan Rafah.

Televisi Mesir, Nile TV melaporkan tentara telah menahan sembilan orang di Sinai dalam suatu operasi keamanan yang terus ditingkatkan.

Sementara itu, dalam perkembangan situasi diberitakan para pemuka Baduwi di Semenanjung Sinai sepakat untuk membantu memulihkan keamanan di kawasan yang berbatasan dengan Jalur Gaza dan Israel. Dalam pertemuan dengan Mendagri Mesir, Ahmed Gamal al-Din, mereka juga menyatakan dukungan atas rencana untuk menghancurkan terowongan yang sering digunakan untuk penyelundupan ke Gaza.

Langkah itu dilakukan di tengah pengerahan pasukan Mesir di kawasan itu dalam operasi untuk menekan militan Islamis yang berada di sana. Gamal al-Din bertemu dengan para pemuka Baduwi, Kamis (9/8) malam di al-Arish, sekitar 50 km di barat perbatasan Gaza, untuk meminta dukungan mereka.

Sheikh Atef Zayed, anggota suku Al-Rishad, mengatakan semua yang hadir mendukung operasi militer. Anggota kelompok lain, Eid Abu Marzuka, mengatakan mereka juga sepakat bahwa terowongan ke Gaza harus dihancurkan. Marzuka mengatakan kontak Israel dengan Palestina di Gaza harus melalui perbatasan resmi Rafah.

"Biarlah Hamas marah, kami tidak peduli. Kami menentang penyelundupan, dan menentang pengepungan," katanya tentang kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza.

Para militan dicurigai telah membunuh 16 tentara perbatasan Mesir, Minggu lalu. Kelompok militan yang melakukan penyerangan diduga menggunakan terowongan untuk melarikan diri. Berkaitan dengan insiden berdarah tersebut Mesir langsung mengirimkan pasukan tambahan, tank-tank dan kendaraan lapis baja. Kantor berita Mena melaporkan tentara juga telah mengepung terowongan itu. (BBC/Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini