Sukses

Membatik Jadi Pelajaran Wajib Siswa SD di Pekalongan

Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah kini telah menjadikan kegiatan membatik menjadi salah satu kegiatan belajar mengajar wajib. Membatik telah masuk dalam kurikulum mulok (muatan lokal) untuk para pelajar-pelajar di sekolah dasar.

Liputan6.com, Pekalongan: Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah kini telah menjadikan kegiatan membatik menjadi salah satu kegiatan belajar mengajar wajib. Membatik telah masuk dalam kurikulum mulok (muatan lokal) untuk para pelajar-pelajar di sekolah dasar.

"Membatik dijadikan kurikulum mulok dan pelajaran wajib bagi semua sekolah di Pekalongan, karena batik merupakan warisan dari nenek moyang yang harus dilestarikan keberadaannya," kata Pendiri Yayasan Batik, Balqis Diab di Lapangan Jetayu, Pekalongan, Jawa Tengah, Ahad (29/7).

Balqis yang juga merupakan Pendiri Paguyuban Pecinta Batik Pekalongan mengatakan, melihat kondisi sekarang ini dirinya khawatir terhadap keberadaan pembuat batik yang didominasi oleh orang-orang tua saja. Karena itu pihaknya merekomendasikan kepada pemerintah Kota Pekalongan agar proses pembuatan batik juga harus dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran anak-anak sekolah. Pasalnya, batik merupakan icon dari Kota Pekalongan.

"Selama ini kita selalu lihat, yang memegang canting itu adalah nenek-nenek yang sudah tua. Kalau tidak ada regenerasi maka batik ini akan punah. Kita mulai dari anak-anak SD kelas satu. Mereka sudah bisa diberi pengenalan mengenai batik," tuturnya.

Lebih lanjut Balqis mengatakan, cara yang bisa dilakukan bagi anak-anak SD tersebut adalah bisa dimulai dengan secarik kertas. Jika mereka sudah terampil, bisa dialihkan ke media kain," kata istri Wali Kota Pekalongan dr HM Basyir Ahmad Syawie. (FRD)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.