Sukses

Pemda Kewalahan Merelokasi Pengungsi Gunung Ruang

Pemerintah Daerah Sangihe Talaud telah menutup dua desa di kaki Gunung Ruang. Tapi, pemda tak memiliki dana untuk memindahkan para pengungsi letusan gunung yang sebelumnya menetap di kawasan itu.

Liputan6.com, Tagulandang: Pemerintah Daerah Sangihe Talaud, Sulawesi Utara, tengah puyeng. Pasalnya, kebijakan untuk menutup Desa Patehi dan Pumpente di kaki Gunung Ruang membawa persoalan baru. Pemda kewalahan memindahkan para pengungsi korban letusan Gunung Ruang ke tempat lain lantaran alasan klasik: dana. Untuk sementara, warga dari kedua desa itu ditampung di rumah-rumah warga di Pulau Tagulandang yang dianggap aman. Demikian dikemukakan Bupati Sangihe Talaud A. T. Makaminan di lokasi bencana baru-baru ini.

Sekitar 1.200 kepala keluarga yang berdomisili di seputar kaki gunung berapi ini tak dapat kembali lagi ke perkampungan mereka. Sebab, sebagian besar rumah di wilayah itu hancur oleh getaran serta hujan debu panas dari letusan Gunung Ruang, pekan silam [baca: Gunung Rureng Meletus, Warga Krisis Air]. Sedangkan dua desa tersebut diisolasi untuk menghindari korban akibat letusan susulan. Sebab, letak Desa Patehi dan Pumpente dianggap paling rawan.

Sementara itu, pemantauan Direktorat Vulkanologi Pengamatan Gunung Ruang, Tagulandang, menyebutkan aktivitas gunung mulai berangsur normal. Meski begitu, status gunung berapi ini masih dalam taraf berbahaya. Sebab, tetap bergetar dan mulut gunung menyemburkan debu dan awan panas.(TNA/Aldrin Arief)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini