Sukses

Ditemukan Boraks dalam Kerupuk Beras

BPOM Mataram, Nusa Tenggara Barat, mendapati kandungan boraks dalam makanan kerupuk beras. Penemuan ini berdasarkan hasil uji makanan dan minuman buka puasa yang dijual di setiap pusat keramaian di Mataram.

Liputan6.com, Mataram: Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM Mataram, Nusa Tenggara Barat, mendapati kandungan boraks dalam makanan kerupuk beras. Penemuan ini berdasarkan hasil uji makanan dan minuman buka puasa yang dijual di setiap pusat keramaian di Mataram, Sabtu (21/7).

Meski begitu secara keseluruhan Kepala BPOM Mataram Sri Utami Ekaningtyas mengatakan, kesadaran pedagang meningkat dibanding tahun kemarin. Dari hasil pengujian sebagian besar dari 33 sampel makanan dan minuman ini bebas dari rhodamin dan formalin. Mengingat masih ditemukan boraks, BPOM Mataram akan tetap melakukan pengawasan.

Pengujian makanan ini untuk menjamin konsumsi masyarakat dari makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya. Salah satunya berlangsung di Pasar Kebon Roek. Tim Intensifikasi Pengawasan Keamanan Pangan Terpadu BPOM Mataram mengambil sejumlah makanan dan minuman yang akan menjadi sampel. Antara lain sayur pelecing, kue lapis, es cendol, kerupuk beras. Produk ini pada pengujian tahun lalu ditemukan mengandung bahan berbahaya.

Sampel kemudian diuji secara langsung di lokasi dalam mobil laboratorium keliling. Dalam waktu tak lebih dari sepuluh menit, sampel makanan dan minuman ini dapat diketahui apakah mengandung bahan berbahaya seperti formalin, rhodamin atau pewarna tekstil serta boraks.

Atik, seorang pedagang mengatakan makanan dan minuman yang ia jual dijamin bebas dari bahan berbahaya. Ia menyambut baik kegiatan ini. Karena pengujian yang dilakukan BPOM Kota Mataram membuat konsumen semakin yakin membeli barang dagangannya.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.