Sukses

Kalla Siap Dipecat dari Golkar

Wakil Presiden RI periode 2004-2009 itu mengemukakan, tidak menjadi masalah jika ada partai politik lain yang akan mengusungnya sebagai calon presiden, tidak harus melalui Partai Golkar.

Liputan6.com, Jakarta: Mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (DPP Golkar) M. Jusuf Kalla menyatakan bahwa siap dipecat dari partai belambang pohon beringin itu, jika ada partai politik yang mengusungnya sebagai calon presiden.

"Kalau ada partai politik lain yang mengusung saya menjadi calon presiden, kemudian Partai Golkar memecat saya tidak apa-apa. Mau dipecat dua kali atau tiga kali juga tidak apa-apa," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa (17/7).

Wakil Presiden RI periode 2004-2009 itu mengemukakan, tidak menjadi masalah jika ada partai politik lain yang akan mengusungnya sebagai calon presiden, tidak harus melalui Partai Golkar.

Ia justru merasa aneh pada salah satu keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Bogor, Jawa Barat, pada 28-30 Juni 2012, jika ada kader Partai Golkar yang diusung sebagai calon presiden atau calon wakil presiden dari partai lain, maka akan diberhentikan.

Pada Rapimnas Partai Golkar itu juga memutuskan mengusung secara resmi Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon presiden dari partai tersebut. "Dalam AD/ART Partai Golkar tidak ada aturan partai yang melarang kadernya menjadi calon presiden dari partai lain, apalagi dengan ancaman pemecatan. Terserah pada kebijakan pimpinan Partai Golkar saat ini," kata Kalla, yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI).

Sejumlah tokoh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sempat melontarkan wacana akan mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden perpaduan Prabowo Subianto dengan M. Jusuf Kalla.

Saat ditanya pers, apakah Jusuf Kalla sudah berkomunikasi dengan Prabowo atau pimpinan Partai Gerindra guna membahas kemungkinan soal calon presiden dan calon wakil presiden, Kalla pun mengemukakan bahwa baru sebatas pembicaraan informal. "Saya saya pernah bertemu Prabowo, tapi kami baru bicara informal. Secara resmi belum," katanya.

Kalla juga menyatakan, dirinya juga sudah berbicara secara informal dengan pendiri organisasi massa (ormas) Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh, tapi belum ada pembicaraan resmi. Ia menyatakan, masih menunggu perkembangan situasi.(Ant/ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini