Harga Kebutuhan Pokok Masih Mencekik Warga

Liputan6.com, Banda Aceh: Menjelang Ramadan tiba, harga berbagai bahan kebutuhan pokok dan daging di Banda Aceh, Provinsi Aceh, saat ini mengalami kenaikan. Koreksi harga yang mencapai 20 persen ini terjadi selain akibat tingginya permintaan juga disebabkan adanya tradisi meugang di Aceh.

Kenaikan dialami pada harga daging sapi yang sebelumnya telah naik dari Rp 85 ribu per kilogram menjadi Rp 90 ribu per kg. Kini, jelang perayaan hari pemotongan hewan atau tradisi meugang saat Ramadan, harga daging sapi melambung menjadi Rp 95 ribu per kilogram hingga Rp 100 ribu per kilogram.

Hal yang sama terjadi pada harga daging ayam yang naik di kisaran Rp 3.000 sampai Rp 4.000 per kilogram. Kenaikan harga daging ayam ini telah terjadi sejak sepekan yang lalu.

Namun kenaikan harga masih dalam batas normal. Kisaran harga daging ayam saat ini antara Rp 19 ribu hingga Rp 23 ribu. Kendati demikian, kenaikan harga ini tidak begitu berpengaruh pada penjualan pedagang dan suasana pasar tetap ramai.

Selain daging, kenaikan harga juga diikuti oleh sejumlah kebutuhan pokok lainnya di antaranya minyak goreng curah, telur ayam, dan beras. Sebelumnya harga gula pasir berada pada harga Rp 12 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 15 ribu per kg.

Telur ayam broiler yang sebelumnya Rp 27 ribu per lempengnya naik menjadi Rp 32 ribu hingga Rp 34 ribu per lempengnya. Sedangkan harga minyak goreng mengalami kenaikan 15 hingga 20 persen dari harga sebelumnya.

Melonjaknya harga bahan pokok ini selain karena permintaan yang meningkat, juga disebabkan naiknya tarif pengangkutan barang dari Medan, Sumatra Utara ke Aceh. Diperkirakan, harga-harga tersebut akan terus melonjak hingga memasuki dua hari bulan puasa.

Sementara di Pasar Mardika dan Pasar Batu Merah Kota Ambon, Maluku, harga daging sapi mengalami kenaikan. Bila sebelumnya harga daging tersebut dijual seharga Rp 50 ribu, kini naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Meningkatnya konsumsi daging sapi dan keterbatasan pasokan di pasar, membuat para pedagang terpaksa membatasi penjualan hanya dua kilogram setiap orang.

Saat ini pemerintah menjamin pasokan seluruh komoditas cukup hingga akhir tahun. Bahkan untuk meredam gejolak harga, seluruh kepala daerah telah diminta menyiapkan operasi pasar hingga mengawal distribusi barang.(ALI/ANS)