Sukses

Bentrokan Berlanjut Antara Warga dengan Jamaah MTA

Bentrokan antara warga di Desa Kamolan, Blora, Jawa Tengah dengan jamaah MTA kembali terjadi. Warga menolak pengajian yang akan diadakan jamaah MTA.

Liputan6.com, Blora: Ribuan warga di Blora, Jawa Tengah terlibat bentrokan dengan polisi. Bentrokan yang dipicu penolakan pengajian jamaah MTA itu terus berlanjut sampai akhirnya ribuan jamaah MTA dievakuasi oleh polisi.

Sejak Jumat siang, situasi di Desa Kamolan, Blora, Jawa Tengah terus memanas. Ribuan warga dari berbagai desa di Blora terus berdatangan untuk menggalang kekuatan menolak pengajian akbar Majelis Tafsir Al-Quran, MTA, yang akan digelar di Desa Kamolan, Sabtu pagi.

Begitu kekuatan terbentuk, ribuan warga langsung menghadang setiap mobil jamaah MTA yang hendak menuju lokasi pengajian. Setelah itu, warga merangsek menuju lapangan Desa Kamolan untuk mengusir para jamaah MTA. Imbauan polisi untuk tidak mendekati lapangan ditolak warga. Sesampainya di lapangan, warga langsung meneriaki ribuan jamaah MTA agar membubarkan diri. Warga yang telah tersulut emosi, langsung merobohkan panggung pengajian dan merusak sejumlah mobil.

Melihat emosi warga, polisi berupaya memukul mundur massa. Bentrokan pun tak terhindarkan. Berkali-kali bentrokan pecah. Lemparan batu sempat digencarkan oleh warga. Para jamaah MTA sempat terpancing dengan mengeroyok salah seorang warga. Namun polisi berhasil mengamankan warga tersebut dari amukan jamaah MTA. Warga semakin kalap dengan membakar umbul-umbul dan bendera MTA. Melihat emosi warga yang sudah tidak terkontrol, polisi akhirnya mengevakuasi ribuan jamaah MTA ke Mapolres dengan menggunakan truk Dalmas. Warga saat ini masih berjaga-jaga sampai pengajian MTA benar-benar dibatalkan.

Sejak awal warga menolak rencana MTA menggelar pengajian akbar di desa mereka. Warga tidak sepaham dengan ajaran MTA yang tidak membenarkan adanya tahlil dan ziarah kubur. Padahal, tradisi ziarah kubur selama ini sangat melekat bagi masyarakat. (FRD)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini