Sukses

Berwisata Edukatif di Taman Kehati

Tak hanya tanamanan penghasil buah, di antara tanaman langka yang ada di Taman Keanekaragaman Hayati atau Kehati, Sleman,Yogyakarta juga ada pula yang berkhasiat anti-ilmu hitam.

Liputan6.com, Sleman: Menyusul erupsi besar-besaran pada 2010 lalu, jenis maupun jumlah tanaman khas Gunung Merapi di Yogyakarta kian sulit ditemui. Guna melestarikan sejumlah tanaman yang terselamatkan, dibuatlah Taman Keanekaragaman Hayati atau Kehati. Kehati didirikan di atas lahan seluas 1,5 hektare di kawasan Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta.

Bagi sebagian orang lanjut usia yang tinggal di kawasan Merapi, keberadaan pohon-pohon tersebut mungkin sudah tidak asing lagi karena memang pernah menjadi bagian dari kehidupan masa kecil mereka. Namun, bagi remaja dan anak-anak, berwisata di kawasan ini bisa jadi menarik karena tanaman-tanaman yang ada belum pernah mereka lihat sebelumnya. Misalnya, pohon blimbing kosek atau pohon sarangan.

Tak hanya menghasilkan buah yang dapat dimakan. Di taman ini juga dipelihara tanaman yang diyakini dapat menghilangkan pengaruh ilmu hitam, seperti santet atau tenung.

Jika diperhatikan, Kehati tidak seperti taman wisata flora pada umumnya. Di sini tidak ada papan nama yang dipasang pada setiap pohon. Sehingga sulit bagi pengujung untuk langsung mengetahui karakteristik tiap tanaman langka ini. Sebenarnya pada awal dirintis, tanaman di sini dipasangi papan nama. Namun, kemudian keesokan harinya tanaman itu hilang dicuri.

Untuk masuk ke Taman Kehati, pengunjung tidak dipungut biaya. Tujuan didirikannya taman ini memang pendidikan dan pelestarian alam bukan komersil. Selain tujuan edukatif, taman ini diharapkan dapat berkembang menjadi salah satu objek wisata yang bahkan mampu menarik wisatawan mancanegara.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini