Sukses

Pemerintah Malaysia Minta Penjelasan Dubes RI

Terkait aksi demo dan penyerangan warga di depan Kedutaan Malaysia pekan lalu, Wisma Putra atau Kementrian Luar Negeri Malaysia memanggil pihak Kedutaan Indonesia.

Liputan6.com, Kuala Lumpur: Wisma Putra atau Kementrian Luar Negeri Malaysia memanggil pihak Kedutaan Indonesia, Senin (25/6) Juni. Pemanggilan tersebut guna menuntut tanggung jawab Indonesia atas aksi penyerangan para demonstran di halaman Kedutaan Malaysia, serta melakukan aksi provokatif yang dilakukan oleh politisi Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Seperti dilansir dari laman The Star Malaysia, Senin (25/6), Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Aman mengatakan pertemuan hari ini akan membahas dua masalah yang telah diberitahukan kepada Departemen Luar Negeri RI, Jumat lalu.

"Pemerintah Malaysia memandang serius terhadap serangan untuk pihak Malaysia di Indonesia dan komentar-komentar provokatif oleh seorang anggota parlemen Indonesia dalam program MetroTV, Neo Democrazy pada 21 Juni," kata Anifah.

Aksi unjuk rasa serta penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok warga yang memprotes keputusan Malaysia mengakui dua ikon Sumatera Utara, memang dilaporkan telah merusak beberapa bagian bangunan dan melukai seorang penjaga keamanan. Karena pada aksi tersebut, mereka yang marah melempari gedung aula Kedutaan Malaysia di Jakarta dengan sekitar 50 buah batu serta potongan kayu.

Demonstrasi yang diawali dengan aksi protes di luar area kedutaan Malaysia, di mana mereka melakukan pembakaran terhadap bendera Malaysia dan melemparkan telur ke dalam kompleks kedutaan. Selain mengirimkan catatan protes mereka, Kedutaan Malaysia juga mengirimkan bukti rekaman CCTV dan foto-foto kejadian unjuk rasa serta salinan laporan polisi atas serangan itu.

Anifah mengatakan Malaysia percaya bahwa dengan hubungan bilateral yang kuat dan khusus, pemerintah Indonesia akan mengambil tindakan yang tepat dalam menangani tindak kekerasan dan pernyataan provokatif yang telah terjadi. Dalam salah satu catatan protes kepada Kedutaan Indonesia, Malaysia mendesak RI untuk mengambil langkah cepat untuk menghindari tindakan lebih provokatif. Mereka merasakan penyesalan yang mendalam, karena kedutaan Malaysia terus menjadi sasaran tindakan anarkis warga.

Aksi protes pihak Malaysia itu juga ditanggapi warga Malaysia melalui situs micoblogging Twitter. Dalam komentarnya mengenai penghinaan terhadap bangsa Malaysia yang dianggap telah mencuri Tor-Tor, mereka ada yang menanggapi secara jenaka dan ada juga yang berekspresi marah.

@ RueShenLee: "It is awkward when Indonesians said Malaysians stole their Tor-Tor dance and Malaysians are like,-what on earth is a Tor-Tor dance?"

Selain itu masih ada lagi pembahasan melalui Twitter melalui trending topik hashtag # MalaysiaMiskinBudaya. "# MalaysiaMiskinBudaya? Halo, kami orang Malaysia bahkan tak tahu apa arti Tor-Tor , "tulis akun @ Syakee.

@ NabyllahZin tweeted: "Jika Tor-Tor tari adalah milik Anda, akan selalu menjadi milikmu. Anda membuang-buang waktu dengan menghina Malaysia. " (Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini