Sukses

Wakatobi Bangun Museum Terapung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, tahun ini membangun Museum Terapung di Desa Mola Bahari, Kecamatan Wangiwangi Selatan.

Liputan6.com, Wangiwangi: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, tahun ini membangun Museum Terapung di Desa Mola Bahari, Kecamatan Wangiwangi Selatan. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi Tawakal di Wangiwangi, Kamis (21/6).

"Dana pembangunan Museum Terapung tersebut sebesar Rp1,5 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Wakatobi tahun 2012," kata Tawakal. "Kita namakan Museum Terapung karena gedung mesun itu dibangun di tengah laut dengan menggunakan tiang pancang dari besi cor."

Menurut Tawakal, Museun Terapung itu dibangun untuk menyimpan benda-benda peninggalan sejarah dan simbol-sombol budaya masyarakata Wakatobi, baik masyarakat Wakatobi pada umumnya maupun warga suku Bajo Wakatobi. Selain itu, juga akan menjadi tempat penyimpanan koleksi berbagai jenis bioata laut yang menghuni alam bawah laut kawasan wisata bahari Wakatobi.

"Di Mesum itu, juga akan dipajang hasil-hasil kerajinan para pandai besi seperti parang tradisional dan perkakas pertanian atau alat-alat dapur dari bahan besi," kata Tawakal.

Diharapkan, ujar Tawakal, melalui Mesum Terapung ini, pengunjung dapat mengetahui berbagai tradisi budaya masyarakat Wakatobi, termasuk etnis Bajo pada masa lampau dan perkembangan dari masa ke masa. "Berbagai tradisi budaya termasuk benda-benda bersejarah yang akan dipajang di meseum ini, bisa merekonstruksi kehidupan masyarakat Wakatobi masa lampau," katanya.

Tawakal mengatakan, di masa lampau, wilayah kepulauan dikenal dengan kepulauan Tukang Besi dan menjadi bagian dari wilayah administrasi Kesultanan Buton. Berubah nama menjadi Wakatobi setelah wilayah yang terdiri dari empat pulau besar di sebelah timur Pulau Buton itu mekar menjadi kabupaten otonom baru di Sultra tahun 2004.

Nama Wakatobi diambil dari akronim nama empat pulau yang membentuknya, yakni Pulau Wangiwangi, Kaledupa, Tomia, dan Pulau Binongko.(ANT/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini