Sukses

Barroso: G-20 Dukung Eropa Atasi Krisis

Pertemuan para pemimpin G20 di Meksiko, Selasa (19/6), akan memberikan dukungan terhadap rencana Eropa untuk mengatasi krisis utang yang menyeret turun ekonomi global, Kepala Komisi Uni Eropa Jose Manuel Barroso mengatakan.

Liputan6.com, Los Cabos: Pertemuan para pemimpin G20 di Meksiko, Selasa (19/6), akan memberikan dukungan terhadap rencana Eropa untuk mengatasi krisis utang yang menyeret turun ekonomi global, Kepala Komisi Uni Eropa Jose Manuel Barroso mengatakan.

"Para pemimpin G20, setelah diskusi yang sangat baik, jujur dan terbuka, akan mengakui upaya-upaya yang sangat penting bahwa Eropa telah membuat keputusan untuk mengatasi krisis keuangan," kata Barroso dalam pernyataan tertulis.

Anggota Eropa berada di bawah tekanan luar biasa dari rekan-rekan internasional mereka untuk melonggarkan kungkungan program penghematan dan untuk memungkinkan Bank Sentral Eropa (ECB) membuka pintu air pinjaman.

Di luar pusat konferensi KTT di daerah wisata pantai Meksiko, Los Cabos, pasar obligasi mendongkrak suku bunga utang Spanyol dan Italia di tengah kekhawatiran bahwa krisis utang yang menenggelamkan Yunani menyebar sekali lagi.

Barroso mengulang kembali bahwa solusi untuk krisis zona euro terletak dalam mendesaknya kemajuan menuju integrasi lebih besar.

Kekuatan dunia mulai dari Amerika Serikat hingga ke Asia, katanya, kini mendorong Eropa "untuk membangun serikat perbankan, penyatuan ekonomi dan moneter yang benar, dan bahkan membuat menarik bagi kesatuan politik.

"Hari ini seruan untuk Uni Eropa dan kawasan euro yang lebih kuat, lebih terintegrasi tidak hanya datang dari kita semua seperti diriku yang di Eropa adalah benar percaya dalam proyek Eropa," katanya.

"Ini telah menjadi kebutuhan global yang nyata sistemik. Ini adalah salah satu pesan penting dari G20 ini."

Sebuah rancangan pernyataan yang diperoleh AFP menunjukkan ada gerakan ke arah sebuah sistem perbankan Uni Eropa lebih terintegrasi, yang akan melihat pengawasan bersama dan jaminan bagi deposan yang mungkin perlu dibayar kembali oleh lembaga yang gagal di waktu mendatang.

"Kami mendukung niat untuk mempertimbangkan langkah-langkah konkrit ke arah arsitektur keuangan yang lebih terintegrasi, pengawasan perbankan meliputi, resolusi dan rekapitalisasi, serta asuransi deposito," kata komunike tersebut. (ANT/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini