Sukses

Limbah Kulit Kerang pun Bisa Tembus Eropa

Agus Hartono, seorang perajin di Bantul, Jawa Tengah, memanfaatkan limbah kulit kepompong untuk membuat aneka barang kerajinan yang mampu menembus pasar Eropa dan Amerika.

Liputan6.com, Bantul: Untuk membuat barang-barang seni yang indah, tak harus bermodalkan bahan baku yang mahal. Agus Hartono, seorang pengrajin di Bantul, Jawa Tengah, saat ini telah memanfaatkan limbah kulit kepompong untuk membuat aneka barang kerajinan yang mampu menembus pasar Eropa dan Amerika.

Untuk menjadikan barang bernilai jual, cangkang kerang yang diperoleh dari kawasan pantai utara Pulau Jawa atau pantura dengan harga Rp 4.500 per kilogram. Barang tersebut disortir untuk dipilih yang masih dalam kondisi baik. Setelah itu, cangkang kerang kemudian digoreng dengan menggunakan pasir agar awet dan tak mudah rapuh.

Usai melewati proses penggorengan, barulah dibentuk sesuai yang diinginkan melalui cara dilem pada permukaan media yang digunakan.

Mengawali usahanya sejak tiga tahun lalu, Agus yang dibantu sejumlah karyawan memilih cangkang kerang lantaran harga bahan bakunya yang murah dan unik. Bermodal limbah binatang laut ini, barang seperti tempat cermin, kotak-kotak perlengkapan kamar mandi, dan beragam barang lain mampu menembus pasaran Eropa dan Amerika.

"Banyak pesanan itu perlengkapan untuk makan dan beragam hiasan rumah," ungkap Agus, senang.

Agus Haryanto hanyalah satu contoh perajin yang memanfaatkan celah dari melimpahnya bahan yang kerap tak dilirik orang. Bermodal kreativitas, barang kerajinan yang berharga antara Rp 10 ribu hingga Rp 300 ribu ini terus berkembang.(ALI/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini