Sukses

Umat Hindu Bali Gelar Ritual Banyupinaruh

Umat Hindu di Kota Denpasar, Bali, menggelar ritual penyucian diri yang disebut Banyupinaruh dengan melaksanakan persembahyangan dan mandi di pantai sejak matahari baru terbit.

Liputan6.com, Denpasar: Umat Hindu di Kota Denpasar, Bali, menggelar ritual penyucian diri yang disebut Banyupinaruh dengan melaksanakan persembahyangan dan mandi di pantai sejak matahari baru terbit.

Pemeluk Hindu memadati beberapa pantai seperti Sanur, Padang Galak dan Sindhu Denpasar untuk melakukan ritual yang diselenggarakan dalam rangkaian perayaan hari turunnya ilmu pengetahuan atau Hari Raya Saraswati yang jatuh pada Sabtu (16/6) kemarin [baca: Umat Hindu Rayakan Hari Saraswati].

"Banyupinaruh itu secara simbolis dilakukan dengan menyucikan diri di pantai, sungai, danau, atau sumber mata air lain. Diharapkan dengan penyucian itu bisa menimba ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya usai diturunkan," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, di Denpasar, Ahad (17/6).

Ia menjelaskan, kata Banyupinaruh berasal dari kata "banyu" yang berarti air dan "pinaruh" atau "pengawruh" yang berarti ilmu pengetahuan yang sangat vital bagi kehidupan.

Menurut dia, penyucian diri secara badaniah tersebut juga ditujukan untuk membentengi diri dari berbagai tantangan kehidupan namun tetap menerima ilmu pengetahuan yang mengalir tiada henti.

Sementara menurut Rektor Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Prof. I Made Titib, bagi pemeluk Hindu, Banyupinaruh merupakan simbol persiapan untuk menerima ilmu pengetahuan.

"Setelah mandi menyucikan diri, maka umat melaksanakan persembahyangan dan dilanjutkan dengan memakan nasi pradnyan yang dilambangkan sebagai amerta atau berkah ilmu pengetahuan yang abadi," katanya.(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.