liputan6
News
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/344207/original/221100cDialWiranto.jpg)
Liputan6.com, Jakarta: Duta Besar Australia John Mc Carthy menuduh mantan Panglima TNI Jenderal Wiranto tahu banyak tentang aksi bumi hangus yang terjadi di Timor Timur. Mc Carthy juga menuduh Wiranto telah berbohong. Lantaran itu, dunia internasional menghendaki Wiranto dijatuhi hukuman. Untuk mengetahui reaksi Wiranto, Rosiana Silalahi berdialog dengan Jenderal Purnawirawan itu, yang berada di Studio III SCTV, Rabu (22/11) petang.
Menurut Wiranto, sesuai Konvensi PBB, pengusutan pelanggaran hak asasi manusia di Timtim diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah Indonesia. Artinya, kata dia, proses hukum tersebut sudah dilaksanakan selama setahun. John Mc Carthy menyebutkan mempunyai bukti akurat soal keterlibatan Wiranto dalam intimidasi warga asing pascajajak pendapat Timtim, namun pemerintah seolah takut menyeret Wiranto. Wiranto menanggapi omongan Mc Charty itu dengan dingin. Menurut dia, sejauh ini, Kejaksaan Agung tak menemukan bukti mengenai pembakaran secara sistematik ataupun rencana pembunuhan massal.
Sebaliknya, Mantan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan itu malah mempunyai sejumlah bukti keterlibatan Australia. Menurut dia hal tersebut ketara pada penangkapan intelijen Negeri Kanguru itu di Timtim. "Itu sudah menunjukkan adanya campur tangan (Australia) yang dilakukan di Timtim waktu itu," kata dia. Namun, dia mengakui bertanggung jawab secara moral atas Insiden Timtim. "Bukan hanya saya, tapi seluruh pejabat waktu itu dan itu sudah saya lakukan dengan meminta mundur dari jabatan sebagai Menkopolkam kepada Gus Dur," kata dia menjelaskan.
Wiranto menyayangkan, tudingan tersebut justru dilemparkan pada saat proses hukum yang berlaku di Indonesia sudah dilaksanakan secara jujur dan adil. Tuduhan tersebut dinilai dia, hanya cuma pengulangan. "Tuduhan yang berasal dari informasi sepihak," kata dia. Dia juga tak berniat membawa masalah tersebut secara hukum. Namun, karena sudah masuk dalam lingkup diplomatik, jika Mc Carthy benar-benar mengatakan hal tersebut, Wiranto bakal menuntaskan persoalan itu secara diplomatik.(TNA)
Menurut Wiranto, sesuai Konvensi PBB, pengusutan pelanggaran hak asasi manusia di Timtim diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah Indonesia. Artinya, kata dia, proses hukum tersebut sudah dilaksanakan selama setahun. John Mc Carthy menyebutkan mempunyai bukti akurat soal keterlibatan Wiranto dalam intimidasi warga asing pascajajak pendapat Timtim, namun pemerintah seolah takut menyeret Wiranto. Wiranto menanggapi omongan Mc Charty itu dengan dingin. Menurut dia, sejauh ini, Kejaksaan Agung tak menemukan bukti mengenai pembakaran secara sistematik ataupun rencana pembunuhan massal.
Sebaliknya, Mantan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan itu malah mempunyai sejumlah bukti keterlibatan Australia. Menurut dia hal tersebut ketara pada penangkapan intelijen Negeri Kanguru itu di Timtim. "Itu sudah menunjukkan adanya campur tangan (Australia) yang dilakukan di Timtim waktu itu," kata dia. Namun, dia mengakui bertanggung jawab secara moral atas Insiden Timtim. "Bukan hanya saya, tapi seluruh pejabat waktu itu dan itu sudah saya lakukan dengan meminta mundur dari jabatan sebagai Menkopolkam kepada Gus Dur," kata dia menjelaskan.
Wiranto menyayangkan, tudingan tersebut justru dilemparkan pada saat proses hukum yang berlaku di Indonesia sudah dilaksanakan secara jujur dan adil. Tuduhan tersebut dinilai dia, hanya cuma pengulangan. "Tuduhan yang berasal dari informasi sepihak," kata dia. Dia juga tak berniat membawa masalah tersebut secara hukum. Namun, karena sudah masuk dalam lingkup diplomatik, jika Mc Carthy benar-benar mengatakan hal tersebut, Wiranto bakal menuntaskan persoalan itu secara diplomatik.(TNA)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.