Sukses

Pengusiran Penambang Emas Liar di Wamsait Batal

Petugas gabungan yang sedianya mengusir para penambang emas liar itu pada Ahad (10/6) ini, membatalkan rencananya. Tak ada penjelasan mengapa rencana dibatalkan.

Liputan6.com, Buru: Meski sudah diberi peringatan dan diancam diusir, masih tak diindahkan. Warga perbukitan Wamsait, Pulau Buru, Maluku terus saja menambang emas di daerah itu. Pada akhirnya petugas gabungan yang sedianya mengusir para penambang emas liar itu pada Ahad (10/6) ini, membatalkan rencananya. Tak ada penjelasan mengapa rencana dibatalkan.

Pantauan di lapangan menunjukkan, rusaknya lingkungan akibat penambangan itu. Berbagai alat dipergunakan penambang liar ini seperti mesin pompa jet untuk mengeruk kali. Selain itu ada alat pengeruk yang bisa melubangi tanah hingga puluhan meter. Berbagai pohon habis ditebang untuk kegiatan ini. Tanah dan air juga terkontaminasi air raksa yang dipakai untuk memurnikan emas. Padahal air raksa bersifat amat beracun bagi tubuh manusia.

Sebelumnya warga adat pemilik lahan di areal tambang emas pegunungan Wamsait bersiaga di tenda bersenjatakan parang. Mereka siap melawan jika diusir dari areal pertambangan emas.

Hal itu terjadi menyusul beredarnya isu akan ada pengusiran dan penyisiran areal tambang oleh tentara, polisi, dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja. Mereka menolak hal itu karena merasa tambang emas sudah menyejahterakan mereka.

Perbukitan ini memang disesaki ribuan penambang sejak adanya demam emas. Mereka tak hanya datang dari Kabupaten Buru, tapi juga dari luar Maluku.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini