Sukses

Dahlan Iskan: BUMN <em>Go Public</em> Tekan Korupsi

BUMN yang go public bukan lagi milik negara sepenuhnya dan harus bersaing dengan perusahaan swasta. "Go public juga menjadi langkah yang lebih baik daripada menjual BUMN kepada asing," kata Dahlan.

Liputan6.com, Jakarta: Risiko munculnya tindak pidana korupsi di badan usaha milik negara bisa dikurangi. Satu caranya, menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, adalah menjadikan perusahaan-perusahaan tersebut <em>go public</em>. "BUMN agar go public. Sehingga tekanan politik atau pihak yang tidak bertanggung jawab bisa berkurang," kata Dahlan dalam diskusi media "Peran dan Komitmen BUMN/BUMD dalam Memerangi Praktik Bisnis yang Koruptif, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, awal pekan ini.

Dahlan mengatakan dengan BUMN go public, perusahaan tersebut bukan lagi milik negara sepenuhnya dan harus bersaing dengan perusahaan swasta lainnya. "Go public juga menjadi langkah yang lebih baik daripada harus menjual BUMN kepada asing, atau pihak-pihak yang berminat mengambil alih," tambah dia.

Pada 2012 ini, sejatinya Kementerian BUMN ingin melakukan sejumlah privatisasi di perusahaan pelat merahnya. Mulai dari PT Semen Baturaja; right issue atau pelepasan saham lagi ke publik bagi BTN dan Kimia Farma; serta strategic sales atau penjualan seluruh saham negara ke investor untuk PT INTI, PT Industri Sandang Nusantara, dan PT Inglas.

BUMN juga melaksanakan program tahunan privatisasi sebelumnya. Yakni PT Waskita Karya yang sudah direncanakan sejak 2008, serta PT Primasima, Sarana Karya, dan Kertas Padalarang yang sudah direncanakan sejak 2010. Kementerian BUMN juga mengajukan tambahan Program Tahunan Privatisasi 2012, yakni IPO Perum Pegadaian.(EPN/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini