Sukses

Dari Limbah Rotan Tercipta Aksesori Cantik

Benang, kayu ataupun rotan bila diolah dengan ide-ide kreatif tentu bisa menghasilkan produk kerajinan yang indah dan memikat.

Liputan6.com, Jakarta: Benang, kayu ataupun limbah rotan bila diolah dengan ide-ide kreatif tentu dapat menghasilkan produk kerajinan yang indah dan memikat. Dengan segmen khusus kawula muda dan anak-anak, aksesori tersebut mengadopsi gaya rustic vintage, mengandalkan pendaran warna dan bayangan aneka kerajinan itu sendiri.

Adalah Guntoro Rusli yang mengembangkan kerajinan hiasan lampu dan bentuk aksesori berupa anyaman dari limbah rotan serta berbagai bahan tersebut. "Kami menggunakan bahan dasar benang, stocking, dan kayu. Tapi bahan utama yang paling sering kami gunakan adalah rotan...meliputi isinya, kulitnya, dan juga limbahnya," ujar Guntoro Rusli, pemilik usaha Little Craft kepada SCTV, baru-baru ini.

Guntoro pun menjelaskan, Little Craft masuk dalam pasar aksesori untuk keperluan perayaan Natal, cenderamata perkawinan. Termasuk, produk keperluan anak dan interior atau hiasan ruangan.

Produk-produk Little Craft pun sangat memperhatikan model terbaru atau trendi. "Ciri khas produk kami, menggunakan warna-warna soft dan banyak kombinasi dengan putih. Biasanya warna-warna pastel, pink, blue," tutur Guntoro. "Pedar lampunya itu yang kami tonjolkan. Soal gaya, mengikuti tren rustic vintage...Jadi, warnanya sedikit memudar-mudar, gitu."

Dari limbah rotan dipadu berbagai bahan lain itulah tercipta bentuk-bentuk indah memikat mata. Tak mengherankan, bila kemudian datang banyak permintaan atau pemesanan. Bahkan, multicraft tersebut kini sudah menembus pasar mancanegara. "Sejauh ini kami dapat order dari Malaysia. Kami juga pernah ekspor ke Italia dan Amerika Serikat," ucap Guntoro.

Kendati sudah menembus pasar internasional, Guntoro tak mengendurkan strategi pemasaran. "Marketing kami cukup agresif. Kami memiliki galeri, stan di beberapa mal, reseller (afiliasi) via online, ikut pameran di banyak kota dan beberapa negara," jelas Guntoro.

Guntoro pun tak takut ketatnya persaingan di pasar produk kerajinan, terutama mengantisipasi kejemuan konsumen. "Desain kami orisinal, kami terus berinovasi. Kami tak pernah khawatir kalau dalam persaingan ada yang mengopi produk kami. Karena produk kami terus berkembang dengan desain-desainnya."(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini