Sukses

Dua Investor Mendaftar Membeli Bank Niaga

Commerce Asset Holding Berhard dan Konsorsium ANZ Bank Panin mendaftar untuk melakukan uji tuntas divestasi Bank Niaga. Penjualan 51 persen saham Bank Niaga akan berakhir Oktober 2002.

Liputan6.com, Jakarta: Dua investor calon pembeli 51 persen saham Bank Niaga mendaftar untuk melakukan uji tuntas (due dilligence). Kedua perusahaan itu adalah Commerce Asset Holding Berhard dari Malaysia dan Konsorsium ANZ Bank Panin dari Selandia Baru. Kepastian ini disampaikan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional Syafruddin Temenggung seusai Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Senin (2/9) petang.

Syafruddin menyebut dua investor itu adalah penawar lama tender divestasi Bank Niaga yang sebelumnya dibatalkan pemerintah karena penawaran mereka terlalu rendah [baca: Kepala BPPN: Harga Melorot, Divestasi Niaga Batal]. Sebenarnya, menurut Syafruddin, ada lima investor yang berminat membeli mayoritas saham Bank Niaga. Namun, saat ini, baru Commerce Asset Holding Berhard dan Konsorsium ANZ Bank Panin yang mendaftar [baca: Penjualan Saham Bank Niaga Dimulai 2 Agustus].

Sejauh ini, Syafruddin menambahkan, Commerce Asset Berhard sudah membayar bid bond atau jaminan pembelian sebesar US$ 10 juta. Menurut rencana, transaksi penjualan 51 persen atau setara dengan 39,9 miliar lembar saham Bank Niaga selesai akhir Oktober 2002. Dijadwalkan pula 20 persen saham bank swasta nasional ini akan dilepas di pasar saham.(ZAQ/Sella Wangkar dan Binsar Rahadian)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.