Sukses

Lulus Ujian Nasional, Mereka Konvoi di Jalan

Hasil ujian nasional tingkat SMP dan sederajat diumumkan serentak, Sabtu (2/6). Berbagai cara dilakukan untuk merayakan kelulusan, dari yang simpatik seperti sujud syukur hingga yang cenderung membahayakan seperti konvoi dengan sepeda motor seperti di Bangkalan, Madura.

Liputan6.com, Bangkalan: Hasil ujian nasional tingkat SMP dan sederajat diumumkan serentak, Sabtu (2/6). Berbagai cara dilakukan untuk merayakan kelulusan, dari yang simpatik seperti sujud syukur hingga yang cenderung membahayakan seperti konvoi dengan sepeda motor seperti di Bangkalan, Madura.

Bisa dipastikan tak satu pun murid-murid SMP di Bangkalan, Jawa Timur, ini memiliki surat izin mengemudi (SIM). Tapi lihatlah mereka dengan bebasnya berkonvoi sepeda motor keliling kota tanpa helm dan dengan suara berisik knalpot. Karena dianggap mengganggu mereka dihentikan polisi.

Berbeda dengan di Nganjuk. Tangis haru tak terbendung saat kepala sebuah Madrasah Tsanawiyah di Gondang, Nganjuk, mengumumkan kelulusan ujian nasional. Sebagian murid lain merayakan kelulusan dengan bersujud syukur. Para murid lalu mengumpulkan baju seragam mereka untuk diberikan kepada adik kelas.

Di  Yogyakarta, untuk mencegah corat-coret baju seragam, di SMP Negeri 1 Mlati, Sleman, murid dan guru diminta mengenakan busana tradisional Jawa. Sempat keberatan karena merasa direpotkan, para murid akhirnya mau juga berbusana tradisional. Tak sia-sia mereka repot-repot karena 100 persen murid SMP ini lulus ujian nasional.

Sementara itu, di Kupang, Nusa Tenggara Timur, corat-coret baju seragam dan wajah mewarnai pengumuman hasil ujian nasional tingkat SMP. Namun banyak pula yang bersedih karena tidak lulus. Maklum secara nasional, NTT menempati peringkat terbawah tingkat kelulusan ujian nasional SMP yaitu mencapai 2,44 persen. Dari sekitar 80 ribu peserta ujian, 1.899 di antaranya tidak lulus. Di tahun ini, NTT juga menempati peringkat terbawah tingkat kelulusan ujian nasional SMA dan sederajat. (YUS)
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini