Sukses

Rakyat Mesir Kali Pertama Pilih Presiden

Untuk pertama kalinya dalam sejarah rakyat Mesir memilih presiden secara demokratis. Sebanyak 12 calon bersaing memperebutkan kursi presiden menggantikan Hosni Mubarak.

Liputan6.com, Kairo: Warga Mesir sejak Rabu (23/5) pagi sudah mengantre di tempat pemungutan suara di Kairo. Mereka sangat antusias mengikuti proses pemilihan presiden.

Sekitar 50 juta warga Mesir yang terdaftar sebagai pemilih dipastikan akan menggunakan hak pilih mereka. Apalagi ini merupakan peristiwa bersejarah karena untuk pertama kalinya di era modern rakyat Mesir dapat memilih pemimpin mereka secara bebas dan demokratis.

Pada 7 September 2005 sebenanrnya pernah berlangsung pemilu presiden. Namun itu dianggap akal-akalan Hosni Mubarak yang hanya bersaing dengan capres Ayman Noor.

Sebanyak 13 calon akan bertarung memperebutkan kursi presiden menggantikan Hosni Mubarak yang lengser pada Februari 2011 lalu. Pemilihan presiden ini merupakan tahap akhir bagi transisi kepemimpinan Mesir.

Otoritas transisional yang selama ini dipegang militer dijadwalkan akan menyerahkan kekuasaan pada presiden baru pada 1 Juli 2012. Pihak militer berjanji akan bersikap netral pada pilpres kali ini.

Dari 13 calon presiden ada lima orang yang dianggap sebagai kandidat terkuat. Dari kubu Nasionalis Liberal ada Amr Musa, Sekjen Liga Arab dan mantan Menteri Luar negeri di era Hosni Mubarak. Ada juga Ahmad Syafiq, mantan komandan Angkatan Udara dan Perdana Menteri terakhir era Mubarak.

Dari kubu Islamis ada Abdul Mun'im Abul Futuh. Mantan petinggi Ikhwanul Muslimin yang berhaluan moderat ini didukung gerakan Salafi, khususnya Partai Nur yang meraih 25 persen suara dalam pemilu parlemen. Ada juga Muhammad Mursi, calon resmi dari Ikhwanul Muslimin menggantikan tokoh kharismatis Khaerat As-Syater yang didiskualifikasi Komisi Pemilu. Dari kubu sosialis ada tokoh muda Hamdan Sabbahi, pendiri Partai Al-Karamah yang mencalonkan diri secara independen.

Selama dua hari ini sekitar 50 juta pemilih dari 80 juta lebih penduduk Mesir akan menentukan presiden mereka. Jika tidak ada calon yang meraih minimal 50 persen suara, maka dua calon peraih suara tertinggi akan bertarung pada pemilu putaran kedua pertengahan Juni mendatang.(IAN)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini