Sukses

KNKT Perlihatkan 53 Serpihan Sukhoi

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menegaskan proses investigasi jatuhnya Pesawat Sukhoi Superjet 100 dilakukan di Indonesia. Karena itu, seluruh barang bukti tidak boleh dibawa ke Rusia.

Liputan6.com, Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menegaskan proses investigasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 dilakukan di Indonesia. Sejumlah barang bukti pun kini dikumpulkan KNKT guna penyelidikan lanjut.

Sedikitnya ada 53 bagian pesawat Sukhoi Superjet 100 diperlihatkan kepada media. Barang bukti tersebut diharapkan dapat membantu proses investigasi bersama antara KNKT Indonesia dan Rusia. Namun, KNKT menegaskan barang bukti tersebut hanya diperiksa di Indonesia dan tidak diboleh dibawa ke Rusia.

"Barang bukti ini tidak boleh di bawa ke Rusia karena proses investigasi dilakukan di sini," ujar Ketua KNKT Tatang Kurniadi dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (21/5).

Ketua Investigasi KNKT Mardjoni menegaskan seluruh proses evakuasi kecelakaan pesawat Sukhoi di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, dihentikan mulai hari ini. Ia menjelaskan tim investigasi telah mentranskrip percakapan pilot dan kopilot dengan petugas Menara Air Traffic Control (ATC) Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Diperkirakan, tim akan mengeluarkan rekomendasi terkait kecelakaan pesawat nahas tersebut sekitar satu hingga dua pekan ke depan.

Sementara itu, tiga belas hari pascamusibah, Tim SAR masih menemukan sejumlah serpihan pesawat dan beberapa identitas milik korban di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi. Kecelakaan tragis ini merenggut seluruh 45 penumpang dan kru pesawat.(ADI/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.