Sukses

KNKT: Pencarian Kotak Hitam Berdasarkan Warna

Menurut Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi, pencarian kotak hitam pesawat 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, itu hanya berdasarkan warna.

Liputan6.com, Jakarta: Tim evakuasi masih terus berupaya menemukan kotak hitam (black box) Sukhoi Superjet100. Menurut Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi, pencarian kotak hitam pesawat 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, itu hanya berdasarkan warna.

"Kotak hitam punya sinyal disebut 'finger'. Jika pesawat jatuh kelaut akan berbunyi dan akan ketahuan, tapi di darat pencariannya hanya berdasarkan warnanya," kata Tatang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (15/5).

Tatang menyebutkan, baterai "finger" mampu bertahan selama enam tahun sedangkan jika jatuh kelaut dan terus berbunyi bertahan selama sebulan.

Ia menegaskan, tim SAR gabungan akan terus mencari kotak hitam karena menjadi kunci untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat.

Sejauh ini, kotak hitam Sukhoi belum ditemukan, tim di lapangan terus mengevakuasi potongan-potongan tubuh korban dan barang-barang mereka yang dapat mengidentifikasi korban.

Hingga saat ini sudah 27 kantung jenazah dievakuasi dari Cijeruk Bogor ke Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur untuk diidentifikasi.(ANT/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini