Sukses

Menag Memburu Harta Karun Prabu Siliwangi

Menag Said Agil Husein Al Munawar memburu harta karun peninggalan Prabu Siliwangi di Batutulis, Bogor. Hasil pencarian nihil. Menag menghentikan penggalian sementara tanpa batas waktu.

Liputan6.com, Banjarmasin: Berawal dari amanat seorang ustad, Menteri Agama Said Agil Husein Al Munawar bersama empat orang penggali dan seorang paranormal menggali sekitar areal situs peningglan Prabu Siliwangi di Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/8) siang. Konon, di sekitar lokasi itu terdapat harta karun peninggalan Kerajaan Pajajaran. Namun, hingga pukul 20.00 WIB, harta karun yang dicari tak kunjung muncul. Alih-alih menemukan harta karun, Said malah diprotes warga karena dianggap merusak situs peninggalan sejarah yang tak ternilai harganya. Penggalian ini meninggalkan bekas berbentuk parit sepanjang enam meter, lebar satu meter, dengan kedalaman dua meter.

Selain itu, juga tampak bekas galian berbentuk gua garis tengah 1,5 meter x 1,5 meter sedalam satu meter di bawah dua batu menhir, tunggul batu pengikat tali ketan kuda Prabu Siliwangi. Inilah yang dikhawatirkan warga. Sebab, kini batu pengikat mulai menggantung dan dikhawatirkan ambruk. Namun, menurut Said, penggalian itu tak akan merusak situs sejarah tersebut. Sebab, penggalian dilakukan di luar area lokasi peninggalan bersejarah tersebut. Hal itu ditegaskan Said di Jakarta, Jumat (16/8) malam.

Said menambahkan, kini penggalian dihentikan sementara sampai batas waktu yang tidak ditetapkan. Namun, Said membantah penghentian penggalian tersebut terkait dengan protes masyarakat. Said membenarkan, ide penggalian itu berdasarkan amanat dari seorang ustad yang bisa dipercaya, 13 tahun silam. Menurut ustad itu, para penggali harta karun harus memiliki niat yang "bersih". "Tidak berniat yang macam-macam," kata Said. Namun, seorang penggali melanggar persyaratan tersebut. Itulah sebabnya, penggalian itu tak berhasil menemukan harta karun. Sebelum menggali, Menag mengaku telah mengkonfirmasikan hal ini kepada Presiden Megawati Sukarnoputri. "Presiden setuju amanat ustad itu ditindaklanjuti," kata Said.(ZAQ/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini