Sukses

Mahasiswa: Kami Tak Bermaksud Gulingkan Pemerintahan

Gelombang demonstrasi mahasiswa menolak rencana kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu yang kerap diwarnai kerusuhan adalah kejadian di luar kesepakatan gerakan mahasiswa.

Liputan6.com, Jakarta: Gelombang demonstrasi mahasiswa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM beberapa waktu lalu yang kerap diwarnai kerusuhan adalah kejadian di luar kesepakatan gerakan mahasiswa.

Cik Nur Ali selaku Presiden Mahasiswa Al-Azhar Medan, Sumatra Utara, bersama sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai kampus yang bergabung dalam Konsolidasi Mahasiswa Indonesia (Konami) menyesali tindakan anarkis tersebut dan menegaskan bukan itu bagian dari kesepakatan aksi.

"Kami menyayangkan kejadian itu. Kami seakan dikhianati dan diperalat kepentingan politik. Kami terkesan diboncengi dan terbangun citra negatif sebagai mahasiswa yang berbuat kerusakan," Kata Ali dalam pesan elektroniknya kepada Liputan6.com di Jakarta, Ahad (8/4).

Lebih lanjut ia menjelaskan, kehadiran Konami ke Jakarta bertujuan untuk kepentingan masyarakat dan bukan kepentingan kekuasaan. "Kenaikan BBM adalah hal yang bersinggungan dengan kepentingan masyarakat, dan tidak bermaksud menggulingkan SBY-Boediono, terlalu jauh menurut kami," jelasnya.

Untuk itu dirinya dan sebagian BEM se-Indonesia memilih keluar dari Konami lantaran kecewa atas apa yang terjadi dan keluar dari kesepakatan awal pembentukan Konami.

"Karena mahasiswa bergerak atas dasar kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Kami bergerak bukan atas dasar kepentingan kekuasaan. Kami bukan kelompok politisi yang ingin rebut kekuasaan," tegasnya.

Sementara itu, Ari Sugara selaku Ketua BEM Univesitas Islam Sumatra Utara menyatakan perlu adanya evaluasi BEM yang tergabung dalam Konami. Menurut dia, banyak hal-hal janggal di lapangan yang tak sesuai dengan apa yang dididiskusikan sebelumnya.

"Kita tidak pernah merencanakan yang namanya melakukan perusakan atau berlaku anarkis. Kok malah di lapangan kami seperti pelaku kriminal, kita dibenturkan dengan aparat, itu sudah tidak betul. Yang kita kritisi kebijakan pemerintah, bukan berbuat kerusakan sebagaimana yang yang terlihat saat aksi demonstrasi minggu lalu," ucapnya. (ALI/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini