Sukses

Hidayat Setuju Dana Kampanye Harus Dibatasi

Hidayat Nur Wahid setuju jika dana kampanye untuk pemilu DKI Jakarta dibatasi. Bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera ini mengaku khawatir adanya politik uang dalam Pilkada DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta: Hidayat Nur Wahid menyatakan setuju jika dana kampanye untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta dibatasi. Bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengaku khawatir adanya politik uang dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur secara langsung tersebut.

"Ini kan pertarungan di Jakarta dana bisa unlimited. Saya sepakat perlu ada pembatasan anggaran kampanye," kata Hidayat saat ditemui usai diskusi yang bertema "Reaktualisasi Peran Masjid Sebagai Pusat Peradaban Islam," di Universitas Al-Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (6/4).

Hidayat yang juga anggota Komisi I DPR RI menjelaskan, penegakan hukum juga harus ditegakkan agar siapa pun yang tertangkap basah menerima uang "haram" untuk bantuan dana kampanye, maka dapat menerima ganjaran setimpal. "Soalnya kan biasanya yang memberi saja yang dihukum, yang menerima tidak," keluhnya.

Padahal, Hidayat menambahkan, bisa saja sang kandidat calon gubernur melakukan semacam pemerasan terhadap sejumlah pihak yang memang berkepentingan. "Bisa saja dia bilang si anu sudah ngasih semen, si anu sudah ngasih pasir, lalu kamu mau kasih apa," tuturnya.

Menurut dia, pemilu yang tidak demokratis akan menghasilkan pemimpin yang tidak baik. Dalam konteks pemilihan gubernur DKI Jakarta, Hidayat mengingatkan, jika di Jakarta saja demokrasi tidak bisa dijaga maka sudah pasti keadaan di daerah akan jauh lebih buruk. "Jakarta itu kan barometer, ibu kota negara, kita harus bisa menciptakan demokrasi yang baik," ucapnya.(ADI/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.