Liputan6.com, Damaskus: Setelah pekan lalu mendeklarasikan berakhirnya bentrokan senjata, ternyata pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad melanjutkan kekerasan. Dilansir NHK, Jumat (6/4), seorang aktivis berpendapat, pasukan pemerintah terus mencoba menyerang para pemberontak sebelum batas waktu perjanjian Suriah dengan PBB untuk melakukan genjatan senjata [baca: Pemerintah Suriah Sebut Gejolak Telah Berakhir].
Pemerintah Suriah sempat berjanji menarik pasukan dari kota-kota utama dan menghentikan penggunaan artileri pada 10 April mendatang. Kini, beberapa militer pemerintah sudah berkurang secara perlahan-lahan, meskipun kekerasan masih terjadi.
Â
Kelompok hak asasi manusia di Suriah mengatakan pertempuran dalam dua hari terakhir telah memakan korban 100 orang. Selain itu, masih banyak warga Suriah yang mengungsi ke negara tetangga menghindari bentrokan.
Â
Sementara di wilayah utara, terjadi penambahan jumlah warga yang melarikan diri melintasi perbatasan. Pemerintah Turki mengatakan di negaranya telah kedatangan 1.600 penduduk Suriah dalam dua hari terakhir.(RZK/AIS)
Pemerintah Suriah sempat berjanji menarik pasukan dari kota-kota utama dan menghentikan penggunaan artileri pada 10 April mendatang. Kini, beberapa militer pemerintah sudah berkurang secara perlahan-lahan, meskipun kekerasan masih terjadi.
Â
Kelompok hak asasi manusia di Suriah mengatakan pertempuran dalam dua hari terakhir telah memakan korban 100 orang. Selain itu, masih banyak warga Suriah yang mengungsi ke negara tetangga menghindari bentrokan.
Â
Sementara di wilayah utara, terjadi penambahan jumlah warga yang melarikan diri melintasi perbatasan. Pemerintah Turki mengatakan di negaranya telah kedatangan 1.600 penduduk Suriah dalam dua hari terakhir.(RZK/AIS)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.