Sukses

Hillary Clinton: Assad Harus Pergi

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menyatakan, meski Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menyetujui perjanjian genjatan senjata, tentara pemerintah tetap akan melancarkan kekerasan terhadap para pemberontak.

Liputan6.com, Istanbul: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menyatakan, meski Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menyetujui perjanjian genjatan senjata, tentara pemerintah tetap akan melancarkan kekerasan terhadap para pemberontak.

Usai menghadiri pertemuan "Sahabat Suriah" di Istanbul, Ahad (1/4), Clinton pun menegaskan bahwa Assad harus pergi meninggalkan Suriah. "Assad harus pergi, lebih cepat lebih baik," katanya.

Clinton juga menyatakan, AS akan memberikan bantuan sebesar US$ 12 juta untuk menyediakan peralatan komunikasi secara gratis untuk Angkatan Darat yang merupakan oposisi Suriah.

Konferensi yang dihadiri para menteri luar negeri dari 60 negara tersebut merupakan upaya untuk memperkuat tekanan terhadap rezim di Suriah serta memberi dukungan pada kubu oposisi. Dari pertemuan tersebut, para negara yang hadir menegaskan dukungan atas perubahan politik di Suriah dan mengakui Dewan Nasional Suriah (SNC) sebagai perwakilan sah dari warga Suriah.

SNC menyatakan, para negara yang hadir akan memberikan bantuan dana kepada para pemberontak pemerintah Suriah dan para tentara pemerintah yang membelot.(ABC/ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini