Sukses

Ini Cara Ulama Menolak Kenaikan Harga BBM

Seperti halnya mahasiswa di depan Gedung DPR, simpatisan FUI juga menolak kenaikan harga BBM. Namun mereka tidak anarkis, melainkan dengan bersalawat.

Liputan6.com, Jakarta: Selain Gedung DPR, Istana Merdeka juga menjadi pusat unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Bahkan unjuk rasa yang dilakukan massa dari Forum Umat Islam (FUI) berlangsung pada malam hari, di luar batas waktu berdemonstrasi.

Massa FUI melakukan aksi di depan Istana Merdeka, Jumat malam. Mereka melantunkan salawat dan tadarus Alquran. Seperti halnya mahasiswa di depan Gedung DPR, simpatisan FUI juga menolak kenaikan harga BBM.

Ratusan polisi berjaga-jaga di lokasi aksi. Namun mereka terlihat santai sebab peserta aksi tak anarkis. Mereka hanya sesekali berorasi dan selebihnya membacakan salawat.

Dalam aksinya, pendemo mendesak pemerintah tidak mencabut subsidi BBM. Mereka menilai pemerintah tidak punya alasan yang tepat untuk menaikkan harga BBM saat ini. Pendemo malah mengancam akan bertahan di depan Istana Merdeka jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Perwakilan pendemo akhirnya dipersilakan masuk ke dalam Istana. Namun pertemuan yang diwakili Menko Polhukam Djoko Suyanto itu berlangsung tertutup sehingga tidak diketahui materi pembicaraannya.

Berbeda dengan aksi di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, ratusan polisi yagn datang ke lokasi langsung bertindak tegas dengan membubarkan aksi blokade jalan. Polisi juga  menembakkan gas air mata berulang-ulang.

Mahasiswa pun berlarian menyelamatkan diri ke Sekretariat GMKI. Namun petugas menangkap belasan mahasiswa yagn bersembunyi karena terbukti menyiapkan bom molotov untuk menyerang polisi. Dalam aksi ini, seorang pendemo terluka dan tiga polisi juga luka-luka akibat lemparan botol mahasiswa.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.