Sukses

Mahasiswa, Ramai-ramai Melawan Polisi

Sejumlah mahasiswa di berbagai daerah terlibat bentrok dengan polisi. Aksi menolak kenaikan harga BBM diwarnai tindakan anarkis.

Liputan6.com, Ternate: Demo penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak juga dilakukan di Ternate, Maluku Utara, baru-baru ini. Namun, seperti halnya daerah lain, aksi di Ternate juga berlangsung anarkis.

Mahasiswa tak hanya berorasi. Tapi juga membakar pos polisi di Ternate. Mereka memprotes kenaikan harga BBM karena memberatkan masyarakat.

Tak hanya pos polisi yang dihancurkan, plang nama salah satu partai politik pun mereka rusak. Aksi ini juga sudah mulai mengganggu kegiatan warga. Tak ada polisi yang menghalau aksi itu sehingga mereka leluasa bertindak.

Aksi serupa juga terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Mahasiswa dan polisi saling lempar siang hingga petang. Massa yang memaksa bertemu Gubernur Syahrul Yassin Limpo diadang polisi sehingga mereka memberi perlawanan. Meski niat memprotes kenaikan harga BBM ingin membantu masyarakat, aksi-aksi yang dilakukan sangat mengganggu.

Aksi mahasiswa berlangsung hingga malam hari di Jembatan Layang Urip Sumoharjo. Tindakan pendemo makin nekat dengan melemparkan bom molotov hingga membakar mobil polisi. Massa akhirnya dibubarkan paksa dengan menyemportkan air melalui water cannon dan gas air mata.

Di Palopo, Sulsel, pendemo yagn beraksi usai Salat Jumat bentrok dengan polisi. Mahasiswa marah karena polisi mendatangkan preman untuk menghadapi demo memprotes kenaikan harga BBM.

Mereka pun membalasnya dengan aksi lempar batu. Aksi saling kejar pun tidak terhindarkan. Akibatnya sejumlah pendemo ditangkap. Sebagian pendemo juga mengalami luka-luka akibat dihajar polisi dan juga preman. Situasi baru mereda polisi mendatangkan satu peleton Brimob.

Lain pula ulah pendemo di Bima, Nusa Tenggara Barat. Mereka tidak hanya memblokade jalan antarprovinsi dan akses menuju Bandara Bima. Aksi mereka justru ditandai dengan mengajak bentrok polisi. Upaya menguasai Bandara Bima juga tidak berhasil karena sudah dijaga ketat polisi. Bahkan Kapolda NTB Brigjen Arif Wahyunadi ikut siaga di Bandara Sultan Muhammad Shalahuddin yang sudah dijaga Brimob.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.