Sukses

Harga BBM Naik, Bukti Pemerintah Tidak Prorakyat

Mahasiswa menilai, kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM adalah tindakan yang tidak berpihak pada rakyat. Dan pemberian kompensasi adalah bentuk suap politik.

Liputan6.com, Jakarta: Ribuan buruh dan mahasiswa berdemo di depan gerbang Gedung DPR untuk menyampaikan aspirasinya menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Dalam aksinya, mereka meneriakkan yel-yel seperti "yang mau perubahan ayo maju.", dan "BBM naik, SBY turun. Jangan dukung lagi pemerintahan SBY."
 
"Kebijakan pemerintah terlalu buru-buru," kata salah seorang utusan pedemo saat bertemu dengan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Ruang Operasional Gedung KK DPR, Jakarta, Kamis (29/3).
 
Menurut mahasiswa kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM adalah tindakan yang tidak berpihak pada rakyat. Mereka menganggap pemberian kompensasi pada rakyat miskin adalah salah satu bentuk suap politik.
 
Mahasiswa berpendapat masih banyak alternatif untuk menyelamatkan APBN. Salah satunya ialah menghemat belanja birokrasi yang mencapai Rp 123 triliun di tahun 2005. Lalu pada 2012, kebutuhan birokrasi naik mencapai Rp 700 triliun. "Jangan sampai rakyat miskin merasakan dampak kenaikan harga BBM itu," tandasnya.(ALI/ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini