Sukses

Presiden Assad Perintahkan Tentara Tetap Represif

Presiden Suriah Bashar al-Assad hingga saat ini masih memerintahkan tentaranya melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil, bahkan setelah menerima rencana perdamaian PBB.

Liputan6.com, Damaskus: Presiden Bashar al-Assad hingga saat ini masih memerintahkan tentaranya melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil, bahkan setelah menerima rencana perdamaian PBB, Kamis (29/3). Namun, pemerintah Suriah belum mengeluarkan tanggapan resmi mengenai hal tersebut, atau mengenai rencana perdamaian.

Sehari sebelumnya, utusan khusus PBB untuk Suriah Kofi Annan mengumumkan bahwa negara itu telah menyetujui rencana perdamaian enam poin. Rencana tersebut meliputi gencatan senjata 2 jam setiap harinya untuk bantuan kemanusiaan dan larangan penggunaan senjata berat.

Pada Selasa (27/3) lalu, televisi pemerintah Suriah menayangkan rekaman video yang memperlihatkan Presiden Assad mengunjungi distrik Baba Amr di kota Homs dan berbicara kepada tentara pemerintah. Kota, yang awalnya merupakan dimiliki kubu oposisi, direbut kembali oleh pasukan pemerintah awal bulan ini.

Juga pada hari itu, pasukan pemerintah dilaporkan menembakkan peluru artileri di kabupaten lain di Homs. Di lokasi lainnya, tepatnya di dekat perbatasan Lebanon, juga dilaporkan adanya konflik yang membuat banyak warga Suriah melarikan diri. Sebuah kelompok hak asasi manusia Suriah mengatakan, lebih dari 80 orang tewas di seluruh negeri pada Selasa dan Rabu.

Seorang aktivis setempat mengatakan kepada NHK, Presiden Assad tampaknya bertekad untuk tetap menunjukkan bahwa ia tidak kehilangan cengkeramannya pada kekuasaan dan ia tidak berniat untuk menghentikan tindakan keras. (Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini