Sukses

Kerahkan TNI Bukan Solusi Atasi Unjuk Rasa

Bambang Soesatyo menilai bahwa dampak dari rencana kebijakan menaikkan harga BBM bisa bereskalasi, jika Pemerintah mengerahkan TNI menghadapi demonstrasi yang menentangnya.

Liputan6.com, Jakarta: Anggota Komisi III DPR RI yang membidangi Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Bambang Soesatyo menilai bahwa dampak dari rencana kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bisa bereskalasi, jika Pemerintah mengerahkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghadapi demonstrasi yang menentangnya.

"Mengerahkan pasukan TNI bukan solusi. Sebab, dengan menurunkan pasukan TNI ke jalan, maka Pemerintah sama sekali tidak menjawab atau merespons aspirasi rakyat," ujar Bambang di Jakarta, Ahad (25/3).

Dikatakan Bambang, jika Pemerintah tetap pada pendiriannya menaikkan harga BBM, maka mestinya harus berani berkomunikasi dan berdialog dengan semua elemen masyarakat. "Lalu, menjelaskan alasan-alasan strategis yang melatarbelakangi rencana kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak itu," ujarnya.

Oleh karena itu, Bambang menilai, menurunkan pasukan TNI bukanlah jawaban yang diinginkan massa pengunjuk rasa. "Itu bukannya mereduksi persoalan, karena massa bisa menuduh Pemeritah menakuti-nakuti mereka dengan menurunkan pasukan TNI," katanya.

Dengan demikian, menurut Bambang, inisiatif pemerintah menurunkan pasukan TNI bukan hanya kontraproduktif, melainkan juga memperlihatkan perilaku yang begitu amatiran. "Bahkan, sama sekali tidak bijaksana. Prinsip musyawarah untuk mufakat tidak diaktualisasikan. Hilang atau sengaja dihilangkan ke mana prinsip itu," katanya.

Boleh jadi, menurut Bambang, benar juga dalam pandangan pihak tertentu bahwa mengerahkan pasukan TNI dalam pengamanan aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM, tidak melanggar aturan. "Namun, persoalannya bukan sekadar aturan perundang-undangan. Persoalan utama dalam konteks ini adalah kualitas kearifan Pemerintah merespons psikologi massa dalam alam demokrasi," ujarnya.

Bambang menilai, menakut-nakuti publik, jelas tidak arif. "Menurunkan pasukan TNI bukanlah solusi," katanya.

Bambang menambahkan, kalau publik turun ke jalan berunjuk rasa, mereka ingin agar aspirasinya tak sekadar didengar, tetapi juga ditanggapi. "Bukan justru ditakut-takuti," tegasnya.(Ant/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.