Sukses

Asroni, Sang Penyelamat Industri Keset Tulungagung

Bermodalkan kreativitas tinggi, Asroni dapat meningkatkan omzet produk keset yang dihasilkan. Langkah ini ditiru para pengrajin keset lainnya di Desa Jabalsari, Tulungagung, Jawa Timur.

Liputan6.com, Tulungagung: Dengan mengembangkan desain bentuk dan motif keset, seorang pengrajin keset bernama Asroni berhasil meningkatkan omzet produk yang dihasilkannya. Inovasi ini sekaligus melestarikan kerajinan keset yang sudah dijalankan secara turun-temurun. Demikian dituturkan Asroni di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Senin (22/7).

Sebelum Asroni mengubah bentuk dan motif keset dari serabut kelapa itu, hasil produksinyan hampir tak laku dijual di pasaran. Namun, sejak 1982, gairah pengrajin keset mulai bangkit kembali ketika dia memperkenalkan modifikasi kesetnya. Alhasil, modifikasi tersebut dapat diterima pasar. Dan dalam tempo singkat, pesanan dengan motif tertentu mulai berdatangan.

Keset produksi Asroni dijual mulai harga Rp 1.000 hingga Rp 50 ribu. Itu tergantung motif dan ukuran. Namun, pemesanan dengan ukuran dan motif tertentu, seperti matras tinju, harganya bisa mencapai Rp 2 juta. Dengan membanjirnya pesanan, Asroni dapat memperoleh omzet penjualan Rp 15 juta per bulan atau mengantongi keuntungan bersih Rp 3 juta. Apalagi, jika musim hujan tiba. Keuntungan Asroni mencapai tiga kali lipat dari hari biasa karena permintaan keset meningkat tajam.

Meski omzet meningkat, Asroni tak henti-hentinya memodifikasi produksinya agar tetap diterima konsumen. Buktinya, dia telah menghasilkan 30 model keset dari berbagai jenis bahan. Baik dari serabut kelapa, ijuk, serat nanas maupun kain perca. Selain itu, Asroni juga dapat menjual limbah serabut kelapa kepada pedagang bunga untuk dijadikan serabuk.(ANS/Agus Ainul Yaqin dan Danang Sumirat)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.