Sukses

Penolakan Kenaikan Harga BBM Meluas

Unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi terus terjadi di sejumlah daerah. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pengunjuk rasa tidak anarkis dalam menyampaikan aspirasi.

Liputan6.com, Sumbawa: Ratusan pengunjuk rasa yang berkumpul di Simpang Empat Talabiu, Bima, Nusa Tenggara, Kamis (22/3), bentrok dengan aparat kepolisian. Bentrokan terjadi setelah aparat memaksa massa membubarkan diri. Aksi ini juga diwarnai perusakan mobil pemerintah sebagai protes terhadap rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar (BBM) minyak bersubsidi.

Aksi penolakan serupa juga terjadi di Malang, Jawa Timur. Ratusan mahasiswa dan aparat saling dorong di depan pintu masuk Gedung DPRD Kota Malang. Pendemo menuntut pembatalan kenaikan harga BBM. Dalam aksi ini, mahasiswa juga membawa peralatan dapur sebagai protes terhadap kebijakan pemerintah.

Sementara di Jakarta, ratusan orang yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berunjuk rasa di depan Bundaran Hotel Indonesia.

Menanggapi maraknya unjuk rasa memprotes rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan para pendemo tidak anarkis dalam menyampaikan aspirasi di muka umum.

Presiden SBY mengatakan ,keputusan menaikan harga BBM masih dalam pembahasan antara pemerintah dan DPR. Langkah pemerintah menaikan harga BBM, menurutnya, semata-mata untuk menyelamatkan perekonomian nasional yang kini terancam dengan membengkaknya beban subsidi BBM. Hal ini menyusul melonjaknya harga minyak mentah dunia yang kini bertahan di harga US$ 120 per barel.(ADI/BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.