Sukses

Komnas Anak Menduga Kasus di Bantaeng Terorganisir

Ke depan, Komnas Anak berharap kejahatan-kejahatan serupa dapat ditangani secara serius. Pelakunya jangan dibiarkan lolos.

Liputan6.com, Jakarta: Kasus penculikan anak disertai kekerasan di Bantaeng, Sulawesi Selatan, diduga dilakukan secara terorganisir. Ke depan, Komnas Anak berharap kejahatan-kejahatan serupa dapat ditangani secara serius. Pelakunya jangan dibiarkan lolos.

"Kalau saya melihatnya bahwa apa yang terjadi di Bantaeng dan di mana-mana penculikan disertai kekerasan seksual itu adalah dikerjakan sindikat yang terorganisir. Karena itu menyelesaikan masalah ini juga dengan terorganisir," tutur Ketua Umum Komnas Anak Arist Merdeka Sirait di Jakarta, Selasa (20/3).

Ada tujuh kasus penculikan anak disertai kekerasan terjadi di Bantaeng. Sedangkan satu kasus serupa terjadi di Kabupaten Jeneponto.

Satu di antaranya dialami gadis berusia tujuh ini. Sang bocah ditemukan warga setempat berjarak satu kilometer dari rumah korban pada 10 Maret silam. Kondisi siswi kelas dua sekolah dasar itu dipenuhi lumpur dan tak berdaya. Bagian pribadi gadis ini dilukai penculiknya. Saat dirawat di sebuah rumah sakit, gadis ini mendapat delapan jahitan [baca: Bocah Diculik dan Disilet Kemaluannya].

Efeknya, hingga sekarang korban yang rajin di sekolah ini belum bisa berbicara banyak. Terkadang dia hanya menangis sendirian.

Sementara warga setempat resah. Mereka sangat berharap kepolisian segera mengungkap tuntas kasus ini.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.