Sukses

Warga Timor Leste Memilih Presiden

Warga Timor Leste memberikan suara dalam pemilihan presiden putaran pertama yang dimulai Sabtu ini.

Liputan6.com, Dilli: Warga Timor Leste memberikan suara dalam pemilihan presiden putaran pertama yang dimulai Sabtu (17/03) ini. Ini adalah pemilu presiden kedua semenjak Timor Leste merdeka dari Indonesia pada 2002 lalu.

Seorang relawan pemantau pemilu, Michael Malay, mengatakan, suasana tenang terlihat di sejumlah sudut ibu kota Timor Leste, Dili, ketika para pemilik suara mendatangi tempat pemungutan suara di sejumlah distrik. "Kehidupan berlangsung normal. Ada suasana yang sangat damai," kata Malay seperti dilansir BBC Indonesia.

Situasi ini berbeda dengan pemilu 2007 lalu yang dibayang-bayangi konflik horisontal pada setahun sebelumnya yang menewaskan lebih dari 30 orang serta mengusir ratusan ribu warga ke lokasi pengungsian. Berbagai kalangan menganggap pemilu presiden kali ini penting, karena PBB akan menyudahi tugasnya pada akhir tahun ini, dan menyerahkan tanggung jawab keamanan sepenuhnya kepada otoritas Timor Leste.

Sebagai negara baru, Timor Leste sejauh ini masih dikategorikan sebagai salah-satu negara termiskin di dunia. Saat ini, Timor Leste yang menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan ASEAN, dilaporkan masih dililit persoalan kekurangan gizi, masalah kekerasan, serta angka pengangguran yang tinggi serta persoalan korupsi.

Mereka juga berkutat untuk terus memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat konflik dan pertumpahan darah selama bertahun-tahun, semenjak bergabung dengan Indonesia pada 1975 dan berakhir dalam referendum 1999. Dan setelah melibatkan kehadiran PBB, Timor Leste akhirnya resmi merdeka pada 2002.

Dalam pemilu presiden Timor Leste ini, empat orang tampil sebagai calon terkuat, termasuk mantan komandan gerilya Taur Matan Ruak dan presiden saat ini Jose Ramos Horta. Dua calon lain yang dianggap kuat adalah presiden partai Fretilin, Fransisco 'Lu Olo' Guterres dan presiden parlemen saat ini, Fernando de Araujo yang biasa dipanggil Lasama.(ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini