Sukses

Bantahan Anas Mengundang Beragam Komentar

Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang siap digantung di Monas, bila dirinya terbukti terlibat korupsi menuai pro dan kontra.

Liputan6.com, Jakarta: Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang siap digantung di Monas, bila dirinya terbukti terlibat korupsi menuai pro dan kontra. Ucapan keras Anas tersebut dilontarkan seusai konferensi pers tentang sikap Partai Demokrat atas rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak di Jakarta, Jumat (9/3) kemarin. Saat itu Anas menjawab pertanyaan para wartawan mengenai kasus dugaan korupsi proyek wisma atlet SEA Games dan Bukit Hambalang yang menyeret namanya [baca: Anas Siap Digantung di Monas Jika Korupsi].

Nada bicara yang agak keras ini agak berbeda dengan yang biasa dinyatakan Anas. Tidak cukup dengan pernyataan di Kantor Partai Demokrat, di dunia maya pernyataan yang sama belum lama ini juga diulang dalam akun Twitter Anas Urbaningrum. "Kalau saya korupsi wisma atlet dan Hambalang satu rupiah pun, saya bersedia ditembak mati atau digantung di Monas. Bagaimana dengan yang bikin fitnah?"

Nama Anas kerap muncul dalam deretan persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dalam kasus suap wisma atlet dengan terdakwa Muhammad Nazarudin. Bahkan, Mindo Rosalina Manulang pernah menyebut Anas Urbaningrum adalah kepanjangan inisial AU dalam percakapan BlackBerry Messenger-nya dengan Angelina Sondakh.

Berbagai kesaksian yang meringankan Nazaruddin kebanyakan menyebutkan keterlibatan Anas seperti pada kesaksian Hasyim, adik Nazaruddin. Hasyim menyebut nama Anas sebagai pengendali Permai Grup yang menangani proyek Hambalang dan wisma atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan.

Bantahan Anas yang bernada keras ini mengundang reaksi pro dan kontra. Oce Madril, misalnya. Direktur Advokasi Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) ini menilai pernyataan Anas itu menunjukkan kepanikan. "Ini lebih tepatnya panik, sehingga apa pun jawaban akan dia (Anas) keluarkan. Kalimat ini sudah tidak logis."

Bahkan, menurut Oce, bantahan Anas yang dianggap blunder itu telah menjadi bahan olok-olok di media jejaring sosial. "Itu kan gara-gara ulah dia (Anas) sendiri," ucapnya.

"Saksi-saksi yang menyebut nama tertentu itu adalah saksi Nazaruddin semua. Kita juga tahu Nazaruddin dengan krunya...mengancam macam-macam orang, apalagi orang-orang bekas bawahannya. Jadi kita hati-hati di situ," ujar Ganjar Laksamana.

Pengamat hukum pidana asal Universitas Indonesia itu menambahkan: "Kalau cukup bukti buat Anas, saya termasuk orang yang menyeret Anas. Tali saya yang sediakan."

Sejauh ini Komisi Pemberantasan Korupsi belum memanggil Anas Urbaningrum dalam kasus Hambalang. Namun pimpinan KPK menyatakan pemanggilan Anas hanya menunggu waktu tim penyelidik selesai menyusun rencana penyelidikan. Ketua KPK Abraham Samad berkali-kali berjanji menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam suap dan korupsi sekalipun ketua partai.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini