Sukses

Anggota TNI Tertembak di Kepala

Teror penembakan kembali terjadi di Puncak Jaya, Papua. Seorang anggota TNI Pratu Laode Alwi ditembak di kepala, Kamis (8/3) pagi. Korban kini dalam keadaan kritis.

Liputan6.com, Puncak Jaya: Teror penembakan kembali terjadi di Puncak Jaya, Papua. Seorang anggota TNI Pratu Laode Alwi ditembak di kepala, Kamis (8/3) pagi. Korban kini dalam keadaan kritis. Selain Erwin, insiden juga melukai dua warga setempat terkena serpihan peluru oleh kelompok sipil bersenjata yang kerap kali meneror. Korban adalah perempuan, Mince dan Maryam.

Pangdam 17 Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Erwin Safitri menuturkan, saat kejadian Laode yang sedang bertugas di Pos Mulia sedang akan berbelanja logistik di Pasar Kota Lama. Mendadak saja datang sekelompok orang membawa senjata langsung menembak korban. Senjata korban kemudian dirampas. Sementara pelaku langsung melarikan diri ke hutan.

Korban kemudian langsung dievakuasi dari Mulia, Puncak Jaya, sore tadi ke Bandar Udara Sentani, Jayapura menggunakan pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF). Laode lalu dibawa menuju ke Rumah Sakit TNI Marten Indey di Jayapura untuk mendapat perawatan.

Sementara Mince dan Maryam juga ikut dievakuasi menggunakan pesawat Susi Air ke Jayapura. Keduanya mendapat perawatan di RS Umum Dok 2 Jayapura.

Penembakan beberapa bulan terakhir cukup banyak memakan korban dan belum berhenti. Awal Februari silam misalnya, dua warga Kampung Wandidok, Puncak Jaya, tewas setelah diserang orang tak dikenal (OTK). Akibat penyerangan itu, masyarakat Kampung Wanindok berjumlah delapan orang kabur [baca: Dua Warga Puncak Jaya Tewas Ditembak].

Perihal teror penembakan ini Pangdam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Erfi Triassunu menduga pelakunya adalah sempalan OPM. Hingga kini para pengikut Kelly Kwalik yang tewas 16 Desember 2009 masih ada [baca: Faksi OPM Dituduh Dalangi Teror Papua].(AIS)
http://berita.liputan6.com/read/377593/faksi-opm-dituduh-dalangi-teror-papua

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.