Sukses

Kalung Biji-bijian Diminati Wisatawan

Ditangan kreatif para perajin di Brayut, Sleman, DIY, biji-bijian yang biasanya hanya dibuang ternyata bisa dimanfaatkan menjadi bahan untuk membuat aksesoris yang sangat indah.

Liputan6.com, Sleman: Warga di Desa Brayut, Pendowoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, belakangan ini sangat sibuk. Disela aktivitas sehari-hari mereka terlihat sibuk merangkai berbagai biji-bijian, seperti saga, jali-jali dan sebagainya.

Biji-bijian itu dimanfaatkan jadi aksesoris menarik, seperti kalung, gelang, manik-manik, bros, anting-anting. Dipadu dengan batu-batuan dan berbagai bahan sintesis lainnya. Sejak beberapa waktu terakhir kerajinan ini memang mampu menjadi
ikon baru tersendiri di desa wisata yang sudah dirintis sejak tahun 1999 tersebut.

Berbagai aksesoris ini juga diminati para wisatawan yang kebetulan berkunjung ke desa wisata tersebut. Peminatnya pun tak hanya para remaja, juga wanita dewasa dan ibu yang sudah tua. Apalagi harga yang dipatok tergolong sangat murah, yaitu berkisar antara Rp 1.000 hingga 50 ribu rupiah per item untuk semua jenis.

Sayangnya hingga kini mereka masih terkendala cara pengawetan biji-bijian tersebut. Pasalnya, seringkali tidak bisa tahan lama atau dimakan serangga jika digunakan untuk membuat aksesoris.

Dengan jumlah perajin mencapai 30 orang, dalam sehari bisa dihasilkan tak kurang dari seribu buah aksesoris berbagai jenis. Dengan makin berkembangnya kerajinan aksesoris di Brayut ini, warga optimistis upaya untuk menjadikan desa wisata tersebut sebagai desa perhiasan.(IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.